Bisa Jual Emas Tanpa Surat? Panduan Penting untuk Diketahui

Emas sering menjadi pilihan investasi menarik bagi pemula karena nilainya yang cenderung melesot setiap tahunnya. Logam mulia ini dijual secara bebas dan memiliki nilai gramasi yang tinggi, menjadikannya salah satu instrumen investasi yang layak. Ketika membeli emas di toko atau lembaga keuangan, biasanya akan diberikan surat yang berisi rincian detail tentang barang tersebut. Surat ini penting untuk memudahkan proses penjualan kembali nantinya serta membuktikan keaslian emas tersebut. Namun, apakah masih bisa menjual emas tanpa surat? Berikut penjelasannya.

Penjualan emas tanpa bukti transaksi bisa dilakukan di toko emas, tetapi biasanya akan mempengaruhi nilai jual yang lebih rendah. Hal ini karena toko perlu melakukan pemeriksaan kadar emas yang memerlukan waktu dan biaya tambahan. Selain itu, kekurangan surat atau invoice bisa menimbulkan keraguan tentang asal emas, sehingga penjualan mungkin ditawarkan dengan harga yang jauh lebih rendah. Setiap toko memiliki kebijakan sendiri, ada yang menerima tetapi ada pula yang menolak untuk menghindari risiko.

Menurut aturan peraturan menteri keuangan (PMK) nomor 48 tahun 2023, faktur pajak adalah dokumen yang bukti transaksi pajak dari pengusaha kena pajak. Dalam konteks transaksi emas, faktur ini diberikan sebagai bukti pembayaran. Namun, penjualan emas ke konsumen tidak dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN), sehingga tidak ada faktur pajak yang dihasilkan.

Dalam pembelian emas, konsumen akhir tidak dikenakan pajak apapun, tidak peduli berapa besar nominal transaksinya. Pajak hanya berlaku antara toko emas satu sama lain, dengan tarif pajak penghasilan (PPh) pasal 22 sebesar 0,25%. Misalnya, toko emas A membeli dari toko emas B, maka toko B berhak memungut pajak tersebut dari toko A. Namun, lembaga jasa keuangan (LJK) seperti Pegadaian bebas dari pajak ini saat membeli emas dari toko emas.

Berdasarkan PMK nomor 51 tahun 2025, Pegadaian sebagai LJK Bullion berhak memungut pajak 0,25% dari penjualan emas oleh berbagai pihak, termasuk nasabah, toko emas, tambang, dan manufaktur. Pembebasan pajak juga berlaku untuk pembelian emas batangan oleh Bank Indonesia, perdagangan emas digital, dan LJK Bullion. Untuk PPN, pembelian emas batangan bebas pajak, sementara emas perhiasan dikenakan pajak sesuai peraturan.

Oleh karena itu, penting untuk memilih lembaga yang terpercaya saat melakukan transaksi emas agar mendapatkan surat bukti transaksi. Pegadaian sebagai lembaga yang diawasi oleh OJK bisa menjadi pilihan tepat. Bagi yang ingin investasi emas tanpa repot menyimpan fisiknya, Tabungan Emas Pegadaian menawarkan kenyamanan dengan minimal transaksi Rp10 ribu via aplikasi digital. Mulai investasi emas sekarang untuk masa depan yang lebih stabil!

Investasi emas bukan hanya tentang mengejar keuntungan, tetapi juga memastikan keamanan transaksi dan pemilihan lembaga yang terpercaya. Dengan pelayanan digital yang mudah diakses, Anda bisa memulai perjalanan investasi tanpa ribet.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page