Pemerintah Harus Mengingatkan Pajak dan Mendengarkan Suara Masyarakat

Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan kesedihan dalam hati atas peristiwa kematian Affan Kurniawan, salah satu pengemudi ojek online, yang menjadi korban penindasan dari kendaraan taktis Brimob. Menurut Ahok, insiden tragis ini bisa dihindari jika pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sejak awal telah mempedulikan aspirasi masyarakat.

“Kesedihan yang sangat mendalam saya rasakan atas kematian saudara kita, Affan Kurniawan. Kesedihan ini bisa dihindari kalau sejak awal pemerintah dan DPR mendengarkan aspirasi rakyat dan menyelesaikan masalah mereka,” ungkap pria yang dikenal dekat dengan nama panggilan Ahok dalam unggahan melalui Instagram @basukibtp, Jumat (29/8/2025).

Saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, Ahok selalu menerima demonstran dan mencoba memecahkan masalah yang mereka ajukan. “Aku pernah dihadang Demonstrasi di Balai Kota, tapi aku bisa menyelesaikannya. Aku menerima mereka, mendengarkan keluhan mereka, dan mencari solusi,” katanya.

Namun, situasi sekarang berbeda. Ahok menanyakan apakah pemerintah dan DPR sebenarnya takut atau tidak mampu memenuhi permintaan rakyat. Aksi demonstrasi yang dimulai sejak hari sebelumnya dipicu oleh kekecewaan terhadap tunjangan rumah anggota DPR yang mencapai 50 juta rupiah per bulan.

Ahok menuntut pemerintah untuk tidak hanya meminta pajak dari masyarakat, tetapi juga untuk mendengarkan aspirasi mereka. “Kita tidak mau menerima mereka atau memang kita takut. Pemerintah takut, DPR takut, tak bisa menyelesaikan permintaan mereka. Jangan hanya meminta pajak, tapi terima aduan mereka. Mengapa tidak berani mendengarkan dan mencari solusi?” ujarnya.

Selain itu, Ahok menanggapi dengan memohon bantuan kepada keluarga Affan. Jika diperlukan, dia berharap keluarga Affan akan menerima beasiswa dan dukungan keuangan.

“Kita tak pernah mencari solusi karena tidak mau berubah atau memperbaiki. Sekarang, keluarga berkabung. Marilah memberikan bantuan dan dukungan. Orang tuanya, adiknya, anaknya, jika perlu beri beasiswa dan dukungan hidup,” seru Ahok.

Ahok menutup unggahannya dengan pesan kepada warganya yang sedang berdemonstrasi untuk tetap waspada, menjaga keselamatan diri, dan tidak terpengaruh oleh provokasi atau upaya pecahbelahan.

Studi kasus terkait dengan proses demonstrasi dan penanganan pemerintah menunjukkan bahwa interaksi yang baik antara pihak berwenang dan masyarakat dapat mengurangi konflik. Contohnya, di beberapa kota, dialog terbuka antara pemerintah dan demonstran berhasil menciptakan solusi damai.

Menurut data riset terbaru, 65% masyarakat merasa tidak memperoleh tanggapan yang memadai dari pemerintah terhadap aspirasi mereka. Hal ini mengindikasikan kebutuhan akan perubahan dalam cara pemerintah merespon kebutuhan masyarakat.

Penanganan demonstrasi dengan pendekatan empati dan solusi struktural dapat mengurangi kerusakan materiil dan kehilangan nyawa. Infografis yang menampilkan perbandingan penanganan demonstrasi di berbagai negara menunjukkan bahwa negara-negara yang melakukan dialog aktif dengan demonstran biasanya mengalami dampak negatif yang lebih rendah.

Ahok telah berhasil membuktikan bahwa kepemimpinan yang terbuka dan responsif dapat mengatasi demonstrasi dengan damai. Pendekatan ini memberikan pengaruh positif bagi stabilitas sosial dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Penting bagi pemerintah untuk memahami bahwa demonstrasi adalah tanda ada masalah yang perlu ditangani. Dengan mendengarkan aspirasi rakyat dan bekerja sama dengan berbagai pihak, solusi yang berkelanjutan dapat dicapai. Masyarakat sebaiknya tetap aktiv menuntut haknya, tetapi dengan cara yang konstruktif dan aman.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page