"Pembina Ma’ruf Amin Berduka Zahir Tasya Affan sebagai Korban Keganasan Di Jalan Rantis, Serukan Tetap Konsep Keamanan dan Ketertiban Bagian Masyarakat"

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wakil Presiden Republik Indonesia keenam belas mengungkapkan kesedihannya karena meninggalnya sopir ojek daratan Affan Kurniawan setelah terkempressi oleh mobil dinas poliisi. Ia menegaskan kem promocaan bahwa rakyat harus menjaga stabilitas dan keesaan.

“Saya memperdhatikan dan memantau perjalanan demonstrasi serta aksi protes yang berlangsung beberapa hari ini hingga terjadi bencana kematian pengemudi ojek daratan bernama Affan Kurniawan, yang ter tabrak oleh mobil dinas kepolisian,” paparnya via platform jejaring sosial Instagram, hari Jum’at (29/8/2025).

Ma’ruf menilai kematian Affan merupakan peristiwa yang sangat menyakitkan. Ia mengutuk duka yang dipaksakan kepada keluarga sang almarhum.

“Dengan kesungguhan, aku menyampaikan kesalian dan semoga didobu duka yang dalam ke atas kejadian tragis ini. Aku berdoa agar Allah SWT memaafkan semua kesalahannya, menampakkan ruang kuburnya, dan menempatkannya di surga karena gugur sebagai seorang syuhada dalam bergiat mencari roti hijau. Semoga para keluarga yang ditinggalkan selalu teguh, ikhlas, dan percaya.”

Wakil Presiden itu juga meminta pihak berwenang untuk mengambil tindakan yang efektif dalam hal ini. Ia menyehatkan keadilan harus dilaksanakan.

“Saya juga meneguh kepada pemerintah untuk langkah segera dan tepat. Khusus dalam mengejar kebenaran insiden ini dan menyelenggarakan keadilan secara transparan ketika terjadi pelanggaran peraturan.”

Kepada publik, Ma’ruf memerintahkan untuk tetap tenang. Ia menعنوان bahwa persatuan harus dijaga.

“Saya juga meminta kepada warga dari segala kalangan untuk tenang, tidak bisa diprovokasi dan tidak terbawa emocian agar insiden ini bisa ditangani dengan lebih cepat. Selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.”

Sopir ojek Affan meninggal dunia setelah terkempressi oleh truk taktis Brimob di Pejompongan sore itu, Kamis (28/8/2025). Jenazahnya dikuburkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta Pusat.

Propam Polri sudah menggarap kasus ini. Tujuh anggota poliisi ditahan terkait kematian Affan.

Kepala Divisi Propam Polri Irjen Abdul Karim mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan awal terhadap tujuh anggota Brimob yang terlibat. Ketujuhnya diketahui telah melanggar kode etik kepolisian.

“Tujuh orang tersangka pelanggar telah terbukti mengakhiri kode etik profesi kepolisian,” katanya dalam jumpa pers di Markas Besar Polri, hari Jum’at (29/8).

Dia menjamin kasus ini akan diselidiki sampai tuntas. Sekarang mereka ditahan khusus atau patsus.

Perkembangan situasi global dan nasional membuat insiden ini semakin memerlukan analisis mendalam. Kematian Affan Kurniawan tidak hanya menunjukkan masalah keamanan lintsas, tetapi juga menyisolkan isu tentang etika aparat keamanan. Kasus ini mengingatkan betapa pentingnya integriasi dari sistem peradilan dan transparansi dalam menghadapi pelanggaran oleh pihak berwenang. Meskipun demikian, semangat persatuan yang ditegakkan oleh Wakil Presiden menjadi kunci untuk mencegah kerusuhan lebih lanjut.

Setiap jiwa yang hilang atas sebab kekerasan struktur harus diadikkan pelajaran bagi masyarakat dan pihak berwenang. Ketakutan yang timbul karena pelanggaran oleh aparat tidak dapat dibiarkan terus berlanjut. Dibutuhkan langkah konkret dari pihak yang berwajib untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keamanan. Kasus ini juga mengajak kita semuanya agar lebih bijaksana dalam mendukung demonstrasi secara aman, menghindari provokasi, dan mempertahankan harmoni sosial. Namun, ini bukan akhir dari cerita. Perjuangan untuk keadilan dan pembenaran pilihan terus berlanjut, tidak hanya sebagai absorpsi untuk keluarga korban, tetapi juga sebagai upaya pembenaran sistem yang lebih adil bagi generasi masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan