MBG terlambat datang ke sekolah di Tasikmalaya karena kesalahan perhitungan dari dapur SPPG

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Kecamatan Tawang, Tasikmalaya, terjadi keterlambatan pengiriman Makanan Bergizi Gratis (MBG) ke beberapa sekolah. Situasi ini memicu kecemasan di kalangan sekolah yang berharap pihak SPPG segera menanggapi dan memperbaiki masalah tersebut.

Ida Tursida, Kepala SDN 4 Sukasari, mengungkapkan bahwa SPPG telah datang untuk menyampaikan permintaan maaf. Menurutnya, keterlambatan ini bukan disebabkan oleh petugas pengiriman, melainkan masalah di dapur. “Ternyata ada kendala di dapur,” kata dia kepada Radar, Kamis (28/8/2025).

SPPG menjelaskan bahwa keputusan memperlambat proses memasak bertujuan agar makanan tetap fresh saat sampai ke siswa. Sayangnya, ada kesalahan perhitungan waktu sehingga makanan tiba setelah jam pulang sekolah. “Makanan dimasak tidak terlalu malam agar tetap segar, tetapi ternyata keterlambatan tetap terjadi,” tambahnya.

Sekolah menghargai usaha SPPG untuk menyajikan makanan segar, namun tetap mengingatkan agar pengiriman tetap tepat waktu. “Baik makanan fresh, tapi jangan terlalu lambat,” ujar Ida.

Pihak sekolah juga meminta SPPG untuk lebih konsisten dalam menjalankan jadwal yang disepakati, karena jika terjadi lagi, akibatnya akan jatuh di pihak sekolah yang berhadapan langsung dengan siswa dan orang tua. “Orang tua dan siswa akan menyalahkan sekolah jika makanan belum tiba,” jelasnya.

Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, pengiriman MBG sekarang telah berjalan lebih lancar. “Hanya satu hari saja terjadi keterlambatan (Rabu 26/8/2025), tetapi sekarang sudah normal,” katanya.

Dapur yang menyuplai MBG ke SDN 4 Sukasari, yakni SPPG Sukahurip di Kecamatan Tamansari, belum bisa dihubungi untuk komentar terkait masalah ini. Pengawas SPPG juga belum memberikan informasi lebih lanjut saat dihubungi.

Keterlambatan pengiriman MBG menunjukkan betapa pentingnya koordinasi antara pihak sekolah dan SPPG. Kualitas makanan dan ketepatan waktu harus seimbang untuk memastikan program gizi berjalan dengan baik. Jika masalah seperti ini terus ditangani dengan serius, dampak negatif terhadap siswa dapat dihindari. Keberhasilan program gizi bergantung pada kerjasama tim dan kesadaran setiap pihak untuk memastikan setiap anak mendapatkan makanan yang layak tepat waktu. Komponen ini tidak hanya penting untuk kesehatan fisik siswa, tetapi juga untuk mendukung produktivitas belajar mereka.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan