IHSG Merosot Hampir 2 Persen Akibat Demo dan Aksi Jual Asing

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pada hari Jumat, 29 Agustus 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan pada awal sesi perdagangan. Pergerakan ini dipicu oleh faktor gejolak internal yang semakin memuncak dalam seminggu terakhir. Sumber data perdagangan RTI Business merekam IHSG telah anjlok 1,24% hingga level 7.853 pada pukul 09.05 WIB. Kemudian, pada pukul 09.53 WIB, indeks ini terus mengalami koreksi sebesar 1,03% hingga level 7.870. Tak lama kemudian, penurunan semakin parah dengan IHSG merosot 1,99% hingga level 7.793. mayoritas emiten saham juga ikut mengalami penurunan, dengan 618 saham melemah, sementara 103 saham menguat dan 74 saham tetap stabil.

Nafan Aji Gusta Utama, seorang senior investment information dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menjelaskan bahwa situasi politik dan keamanan saat ini memang berpengaruh besar terhadap penurunan nilai IHSG. Hari ini, beberapa mahasiswa dan kelompok masyarakat berencana menggelar aksi di lokasi strategis seperti Polda Metro Jaya dan Gedung DPR RI. “Pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh aksi demonstrasi yang terjadi, terutama pada hari ini,” katanya kepada Thecuy.com. Selain itu, Nafan juga mengungkapkan bahwa performa IHSG selama bulan September cenderung menunjukkan tren bearish atau penurunan. Data historis menunjukkan bahwa bulan September selama lima tahun terakhir umumnya mengalami penurunan, namun Ia optimis bahwa bulan Oktober hingga Desember akan berbalik menjadi bullish atau menguat.

Selain faktor gejolak domestik, koreksi IHSG juga dipengaruhi oleh aksi jual investor asing. Analisis dari Phintraco Sekuritas menunjukkan bahwa histogram negatif pada MACD masih berlanjut, serta terbentuknya long upper shadow yang mengindikasikan tekanan jual. Analisis mereka menunjukan bahwa IHSG berpotensi melanjutkan penurunannya hingga level 7.900 pada perdagangan hari ini. Dengan demikian, pelaku pasar dihimbau untuk tetap waspada terhadap pergerakan IHSG yang terus berfluktuasi.

Pada bulan September, tren penurunan IHSG sering terjadi, namun historisnya menunjukkan bahwa periode Oktober hingga Desember biasanya lebih menguntungkan. Investor dapat memanfaatkan informasi ini untuk menyesuaikan strategi investasi mereka. Berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, mempengaruhi performa IHSG, sehingga penting untuk terus memantau perkembangan terbaru. Pasar saham seringkali reaktif terhadap kondisi politik dan ekonomi, sehingga informasi dan analisis yang akurat sangat penting untuk membuat keputusan investasi yang bijak.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan