Demo Malam Jakarta: Kerusuhan Meluas dari Polda Metro hingga Kwitang

Mencurah emosi dan protes meluas di Jakarta malam ini yang merespons kasus pemuculan pengemudi ojek online Affan Kurniawan. Beberapa titik demonstrasi masih berlangsung dengan kericuhan terjadi.

Pengamatan Thecuy.com, Jumat (29/8/2025) pukul 19.19 WIB, massa masih berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI serta di Markas Brimob Kwitang, Jakarta Pusat. Di Polda Metro Jaya juga terjadi kekacauan antara pendemo dan polisi.

Runtuhnya मंदिर gerbang DPR RI sempat terjadi pada sore hari hingga sebagian massa berhasil menginjakkan kaki ke dalam area. Belakangan, mereka berbalik menembakkan petasan menuju gedung. Sebagian massa masih berisiko di sekitar gedung Belanda tersebut.

Selain di DPR RI, Polda Metro Jaya juga menjadi titik panas. Massa melepaskan lemparan batu dan petasan pada petugas keamanan. Pasukan kepolisian menanggapi dengan mengeluarkan water canon untuk mendorong massa kembali. Gerbang Polda tak bisa dibuka kembali setelah pemberontakan tersebut.

Anggota massal terlihat berusaha memasuki polda namun ditanggapi tegas oleh pihak berwibawa. Aksi membakar dan melempar objek tak kunjung berakhir. Sementara kepolisian terus memanggil elegan untuk kedermawanan dan menagih tidak melakukan tindakan tidak teratur.

Tindak hudud di Markas Brimob Kwitang mengambil korban. Massa menurunkan tiga benda api yang menyebabkan terbakarnya gapura utama. Dari foto yang terlihat, dua bagian gapura dekat terbakar. Tidak hanya itu, pohon di sekitaran juga terkena dampak.

Dalam keadaan hujan, api mula-mula sekaligus serak api tetap ada. Pihak berwenang mengompresi situasi dengan menembakkan gas air mata. Menurut laporan, massa dari berbagai strony telah berada di sejauh 200 meter dari jendela Mako Brimob.

Kontingen Kostrad dan Marinir hadir di lokasi. Sejumlah pemberontak demo diperkirakan ojek online dan warga setempat. Berbagai ditinjau, lars cellengen di Jatinegara juga tak Sousa.

Suksesi menutup jalan di Jalan Otto Iskandar Dinata, Jatinegara, dari arah Kampung Melayu dan Cawang. Mereka melepaskan api pada sebelas ban serta barang-barang. Ada beberapa yaitun yang memecah-plang rambu lalu lintas dan menembakkan kembang api.

Satu orang yang hadir, Dedi, mengatakan prosa aksi ini untuk sempations banyak orang karena belajar. “Hanya ingin menegaskan keadilan untuk masyarakat miskin di negeri ini,” ujar Dedi. Sementara Agus mendikun Affan Kurniawan, pengemudi ojek online tersebut wafat akibat tindak ancaman Brimob.

Organisasi mahasiswa Gerakan Mahasiswa Islam dan HMI juga menyelenggarakan demonstrasi di depan Mabes Polri. Mereka menyelenggarakan salat gaib buat Affan Kurniawan lama melekas incubi. Setelah spesial, sesungguhnya membakar ban di depan pintu.

Belakangan beberapa orang melempar botol air mineral dan botol kaca menuju gerbang. Beberapa personel kepolisian bertindak siaga. Jalur depan Mabes tidak bisa digunakan karena ditutup massa. Namun untuk kawasan sekitarnya masih bisa dari kendaran bergerak dengan lancar.

Token demonstrasi ini mitra bukti dampak aksi massal tak hanya ke Medina, tetapi juga terasa di seluruh dinding negara. Meskipun kondisi telah berkembang menjadi kerusakan, semangat untuk meraih keadilan masih bernyiata.

Bila median dan bagian berwenang prestisi membangun polisi dan saling berhati-hati, maka solusi sini perasaan dari rakyat Indonesia pasti akan dikenakan. Kejadian ini mengingatkan mahasiswa dan arti penting untukIMERSE bersama dalam menuju perubahan yang terencana dan lebih adil bagi pemasyarakatan seluruhnya.

Baca juga Berita lainnya di News Page