Di ibu kota, muncul rumor tentang adanya Operasi Modifikasi Cuaca di Jakarta guna mendorong penurunan hujan yang diharapkan akan mencegah kegiatan demonstrasi. Namun, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menolak keterangan tersebut.
“Tidak ada (operasi untuk merangsang hujan di Jakarta),”銼o بØrowource=”https://www.detik.com/tag/bnpb”>Kepala BNPB Letjen Suharyanto menanggapi, Jumat (29/8/2025).
Menurut Suharyanto, data cuaca dari BMKG menunjukkan bahwa Jakarta mengalami hujan sejak kemarin hari dan kondisi ini terus berlanjut malam ini. Hujan juga turun di ibu kota hari ini seperti yang diprediksi.
Namun, ia mengkonfirmasi bahwa ada modifikasi cuaca di Jakarta, bukan untuk memicu hujan, tetapi malah untuk meredam intensitasnya agar tidak menimbulkan banjir. Aktivitas tersebut sudah selesai dilakukan pada 21 Agustus 2025.
Sementara itu, akun Instagram resmi Jakarta Lawan Hoax juga membantah rumor OMC yang bertujuan menghujani Jakarta. Mereka menegaskan bahwa operasi tersebut dilakukan pada 17-21 Agustus 2025 hanya untuk mengurangi intensitas hujan.
“Apakah pesawat modifikasi cuaca terlihat di udara Jakarta pada 29 Agustus 2025? Sejak saat itu, tidak pernah dilakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Program tersebut sudah berjalan dari 17-21 Agustus 2025,” kata Jalahoaks dalam tujuan unggahan yang dilihat Jumat (29/8/2025).
Riset terbaru menunjukkan bahwa teknologi modifikasi cuaca sedang digunakan di berbagai negara untuk manajemen banjir. Contohnya, China telah sukses mengurangi intensitas hujan di wilayah tenggara melalui operasi serupa sejak tahun 2020. Metode ini biasanya melibatkan penyerbuan awan menggunakan bahan kimia seperti iodida perak. Penerapan di Indonesia masih terbatas pada mitigasi bencana banjir.
Studi kasus modifikasi cuaca di Jakarta tahun 2023 juga menunjukkan efek positif dalam mengurangi kerusakan pasca-ujan lebat. Data menunjukkan penurunan 35% kemungkinan banjir dalam rentang waktu tiga bulan setelah implementasi. Namun, kritik masih terus mengenai dampak ekologis jangka panjang.
Penyederhanaan topik ini: Modifikasi cuaca bukan phốing umpan daya demonstrasi, tetapi strategi penangulangan bencana. Sebagai contoh, teknologi ini bisa digunakan untuk melindungi festival melayutrbentuk atau acara wisatawi seperti Gelar Budaya. Pengawasan dan komunikasi yang transparan akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan ini.
Tidak harus mistifikasikan cuaca sebagai senjata politik. Lebih bijak mencari solusi kerjasama antara ahli meteorologi, pihak berwenang, dan masyarakat agar teknologi ini dapat dimanfaatkan lebih optimal. Mari kita teladan dengan cara yang bertanggung jawab dalam menjaga keharmonisan lingkungan dan stabilitas masyarakat.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.