Masyarakat Garut Wajib Waspada Lewat Penularan Leptospirosis Melalui Urin Tikus, 4 Kasus Meninggal

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Masyarakat di wilayah Kabupaten Garut perlu lebih waspada terhadap bahaya leptospirosis, sebuah penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Penyakit ini umumnya tersebar melalui urin tikus yang telah mencemari genangan air, membuatnya menjadi masalah kesehatan seri di daerah ini.

Seluruh bulan Agustus 2025, tercatat 18 kasus leptospirosis di 13 kecamatan, dengan empat kematian yang dicatat. Yodi Sirodjudin, Sekretaris Dinas Kesehatan Garut, menjelaskan bahwa bakteri ini diangkut oleh tikus melalui urin mereka, yang kemudian mencemari air di sekitar.

Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari genangan air yang sering menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Air yang tercemar dapat masuk ke tubuh melalui luka terbuka, meningkatkan risiko terinfeksi. Yodi juga mengingatkan bahwa tingkat kematian akibat leptospirosis mencapai 22,2 persen.

Gejala awal penyakit ini mirip dengan flu, seperti demam, batuk, dan pembengkakan anggota tubuh, sehingga sering kali sulit untuk dideteksi dengan cepat. Dalam beberapa hari, infeksi ini dapat merusak organ dalam seperti paru-paru dan ginjal, memerlukan perawatan segera. Penyakit ini terus menjangkiti berbagai wilayah, dari daerah pedesaan hingga perkotaan.

Upaya pencegahan dilakukan melalui pemeriksaan lingkungan dan penangkal tikus, terutama tikus got yang menjadi peniaga utama penyakit ini. Pemerintah Kabupaten Garut telah menggelar koordinasi bersama dengan bupati untuk membahas strategi pencegahan. Pesan waspada juga telah disampaikan kepada camat dan kepala desa agar dapat disosialisasikan kepada masyarakat.

Pemberantasan tikus dan peningkatan kesadaran mengenai kebersihan lingkungan diharapkan dapat mengurangi risiko penyebaran leptospirosis. Setiap warga berperan penting dalam memastikan lingkungan tetap bebas dari sumber penyakit ini.

Selain itu, masyarakat dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan sekitar rumah dan menghindari genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, penanganan leptospirosis dapat dilakukan dengan lebih efektif.

Membangun kesadaran kolektivitas dalam menjaga kebersihan dan keselamatan kesehatan adalah kunci utama dalam menghadapi ancaman penyakit ini. Semua elemen masyarakat harus berkomitmen untuk mencegah penyebaran leptospirosis, yang dapat membawa dampak fatal jika tidak ditangani dengan serius.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan