Inspeksi Terbaru Kim Jong Un Meliputi Latihan Pasukan Khusus dan Tim Sniper

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di kota Pyongyang, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, melakukan kunjungan pemantauan terhadap kedua latihan pasukan spesial dan penembak jitu milik negara tersebut pada Rabu (27/8) setempat. Agensi berita resmi negara itu, KCNA, mengutingkan hal tersebut melalui NK News pada Kamis (28/8/2025), yang menyatakan bahwa Kim mengawasi latihan “prajurit sniper serta pasukan operasi khusus yang bertugas untuk misi khusus”. Mereka dianalogikan sebagai “sang pemburu yang dapat menghabisi musuh dengan kedua kesempurnaan dalam menembak jarak jauh”.

Selain itu, pemimpin komunis juga memeriksa senapan perisai generasi baru yang telah diedarkan kepada berbagai satuan militer. Ia menyerukan untuk senjata presisi yang merupakan hal terbaik dan tegaskan akan kesiapan dalam riset serta penciptaan taktik perang yang lebih modern dan canggih.

Kim Jong Un juga meminta penambahan seragam kamuflase berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan berbeda untuk dinyalakan kepada pasukan sejak awal tahun ini. Menurut NK News, Korea Utara telah mengirimkan sniper untuk berperang di Ukraina karena berada dalam mou menjadi bagian dari konflik Rusia-Ukraina. Namun, penggambaran yang diambil dari rekaman pertempuran terbaru Pyongyang menampilkan senjata Kalashnikov buatan Rusia, bukan senjata baru yang diklaim digunakan saat latihan ini.

Dalam rangkaian laporan, ada sejumlah foto yang menunjukkan Kim Jong Un berpose dengan para sniper setelah melaksanakan latihan menembak. Para pengawal juga menyerahkan kader seni bela diri dan latihan fisik yang biasanya menjadi rutinitas pada latihan-tahanan serupa.

Dengan lewatnya waktu, terkait dengan latar belakang dari foto yang disingkapkan melalui laporan tersebut, pemantauan latihan diketahui dilakukan di pangkalan milik Unit 525 KPA pada bagian selatan Pyongyang. Unit tersebut terlibat dalam peristiwa simulasi yang berakibat menembus Gedung Biru kepresidenan Korea Selatan. Berita dari KCNA dipublikasikan pada hari hvor berlokasi latihan gabungan Korea Selatan dan Amerika Serikat, Ulchi Freedom Shield, yang direncanakan dari_threads tanggal 18 Agustus. Pyongyang telah membantah berulang kali mengenai latihan yang diselenggarakan, menyebutkan bahwa ini merupakan salah satu langkah untuk menyerang sebanyak negara mereka.

Dari segi terbaru terkait analisis dan secara keseluruhan, kita mulai melihat Korea Utara berbondong-bondong dengan format latihan yang berjenjang dan berkonsep tinggi. Dengan semakin kuatnya taktik perang, Senjatanya mulai di optimasi untuk menj đội pertahanan dan juga menyerang. Meski begitu, di situasi seperti rumah ketertiban, tentu saja selalu terlihat bahwa istilah sniper dan pasukan khusus disini menjadiपूनास या पहला शब्दकाता है. Hai yang menjadi kunci bagi negara tersebut dapat fokus mensibukkan Benedikt keberadaan pertahanan nasional serta pengembangan senjata paling mutakhir. Sebagai sebuah negara yang menonjol secara militer, Komitmen ini menjadi inti pertahanan negara dan stabilitas internal mereka. Diceptor, dengan adanya rivalitas global yang meningkat dan situasi geopolitik yang kompleks, Korea Utara akan terus berusaha mencari cara terbaik untuk menjaga keunggulannya dalam bidang pertahanan. Sudah waktunya kita semua menyadari bahwaاحتما کی_VALID_ا_ا_ا努力呢やまたはの努力 המגעית את inilahChecking atau arahan yang mendasar untuk berbagai negara di dunia untuk meningkatkan kekuatan dan keterlibatan militer mereka.

Jadi, sambil memantau perkembangan ini, pastikan itu pasti kampanye yang mendorong negara-negara terhadap flexibilitas dan solidaritas di tengah kompleksitas geopolitik global yang terus berubah.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan