Pemerintah Berjanji Serap 100 Ribu Ton Gula yang Numpuk di Gudang dalam Waktu Sepuluh Hari

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Jakarta, sekitar 100 ribu ton gula yang dihasilkan oleh petani tebu masih belum terserap ke pasar dan tetap menumpuk di berbagai gudang. Pemerintah telah merencanakan upaya untuk menyerap seluruh stok gula tersebut. Widyastuti, Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, menjelaskan bahwa pemerintah telah menyetujui dan menandatangani proses pembelian 100 ribu ton gula dari petani melalui PT Rajawali Nusantara Indonesia (ID Food) pada Jumat, 22 Agustus.

Dalam seminar ekosistem gula nasional yang diadakan di Royal Kuningan Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2025), Widyastuti mengungkapkan bahwa pelaksanaan pembelian gula petani ini memerlukan waktu sekitar 7 hingga 10 hari. Hal ini berarti stok gula tersebut baru dapat terserap sekitar pekan depan. “Prosesnya memang butuh waktu satu minggu atau lebih, sehingga kami akan terus memantau perkembangannya,” katanya.

Selama proses ini, Widyastuti akan terus mendampingi pelaksanaan pembelian. Dia juga meminta bantuan dari petani tebu dan asosiasi terkait agar membantu memastikan penyerapan gula berjalan dengan lancar. “Kami akan berkoordinasi untuk memantau progresnya. Namun, kami juga meminta dari APTRI atau pemilik gudang untuk memberikan update terkait realisasi pembelian,” ujarnya.

Sementara itu, Soemitro Samadikoen, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), mengkonfirmasi bahwa pihaknya sudah mendapatkan informasi tentang rencana penyerapan 100 ribu ton gula. Namun, sebagian petani masih memerlukan waktu untuk menerima dana pembelian karena prosesnya masih dalam tahap pelaksanaan.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah mengumumkan bahwa Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara telah menyediakan dana sebesar Rp 1,5 triliun untuk menyerap gula petani yang menumpuk di gudang. Hal ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap keluhan asosiasi petani tebu terkait penumpukan gula akibat impor gula berlebih dan maraknya produk etanol impor. “Kami telah menyediakan dana untuk membeli gula petani,” katanya saat ditemui setelah Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Kamis (21/8/2025). Amran menilai dana Rp 1,5 triliun sudah cukup untuk upaya tersebut, meskipun belum ada informasi detail kapan pembelian akan dilakukan.

Pemerintah telah menyetujui upaya penyerapan gula petani sebesar 100 ribu ton melalui PT Rajawali Nusantara Indonesia (ID Food) dengan dana Rp 1,5 triliun. Proses ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah penumpukan gula yang telah mengganggu petani tebu. Dengan dukungan dari pemerintah dan kerjasama petani, diharapkan stok gula tersebut dapat segera terserap, menopang stabilitas pasaran dan kesejahteraan petani.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan