Ancaman Kecurangan Panen di Garut: Pencuri Hasil Pertanian Ditangkap

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polres Garut telah memperkuat upaya pencegahan terhadap tindak pencurian hasil pertanian di wilayahnya. Satuan kepolisian melakukan patroli yang lebih sering di daerah perkebunan dan pertanian, khususnya di kawasan yang dianggap rentan terhadap kejahatan.

Salah satu pejabat Polres Garut, Ipda Susilo Adhi, mengungkapkan bahwa patroli di lahan pertanian dilakukan secara teratur. Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada petani dan memastikan mereka dapat memanfaatkan hasil tanaman dengan tenang.

Kabupaten Garut dikenal sebagai daerah produksi berbagai komoditas pangan penting, sehingga keamanan hasil pertanian menjadi prioritas bagi aparat kepolisian. Susilo juga menambahkan bahwa musim panen sering menjadi saat pencurian menjadi lebih mudah terjadi, sehingga polisi tidak hanya meningkatkan patroli, tetapi juga memberikan pesan waspada kepada masyarakat.

“Dalam kegiatan patroli, kami selalu mengingatkan masyarakat agar tetap waspada agar tidak menjadi korban pencurian,” ucapnya, sebagai tanggapan pada Selasa, 26 Agustus 2025. Seluruh polsek di bawah naungan Polres Garut terlibat dalam upaya ini untuk segera merespon laporan atau kejadian anomali di lahan pertanian.

Baru-baru ini, kasus pencurian hasil pertanian terjadi di Kecamatan Pasirwangi. Pelaku dengan inisial AM berhasil ditangkap setelah dicurigai mencuri 300 kilogram kentang dari perkebunan Desa Padaawas. Kapolsek Pasirwangi, Iptu Wahyono Aji, membuat laporan bahwa korban kehilangan tanaman senilai Rp 4,5 juta.

Polsek Pasirwangi segera melakukan investigasi dengan menggelar olah tempat kejadian dan memintai saksi-saksi terkait. Dalam proses penyelidikan, polisi berhasil menangkap pelaku AM beserta barang bukti, seperti dua karung kentang granola dan satu sepeda motor yang dipakai pelaku.

Menurut riset terkini, pencurian hasil pertanian tidak hanya terjadi di Garut, tetapi juga mempengaruhi daerah lain di Jawa Barat. Data menunjukkan bahwa tindak kejahatan ini biasanya meningkat saat musim panen, memaksa otoritas setempat untuk memperkuat keamanan di wilayah pertanian.

Studi kasus di Desa Padaawas menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap keamanan pertanian masih perlu ditingkatkan. Meskipun polisi telah mengamankan pelaku dan barang buktinya, upaya pencegahan tetap diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Bagi petani, keamanan hasil panen tidak hanya soal ketertiban, tetapi juga soal kelangsungan hidup mereka. Oleh karena itu, semua pihak harus bekerja sama untuk menjaga keamanan di lahan pertanian, mulai dari petani sendiri, masyarakat setempat, hingga aparat penjaga keamanan.

Waspada sudah menjadi kunci dalam mencegah pencurian hasil pertanian. Dengan selalu berkoordinasi dan bersinergi, masyarakat dan aparat keamanan dapat membuat wilayah pertanian lebih aman. Jangan biarkan hasil kerja keras hanyut karena tindakan kejahatan yang dapat dicegah.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan