Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi DKI Jakarta kecewa melihat kerusakan kamera pengawasan (CCTV) yang terjadi saat aksi demonstrasi di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat. Diduga, peristiwa ini sebagian ditargetkan untuk menghambat identifikasi peserta unjuk rasa.
Budi Awaluddin, kepala Diskominfotik DKI Jakarta, menjelaskan soal kerusakan tersebut. 按他的话说不能容忍损害公共设施的行为。
“Sangat disayangkan terjadi kerusakan terhadap CCTV sebagai sarana publik. Kami menghargai hak masyarakat untuk berpendapat di depan umum sebagai wujud demokrasi. Namun, kebebasan itu harus dilandasi tanggung jawab,” ujar Budi, Selasa (26/8/2025).
Budi menjelaskan Pemprov Jakarta akan meneliti kasus tersebut dengan serius. Pihak berwenang juga akan bekerja sama dengan kepolisian agar pelaku diadili.
“Kami akan menyelidiki secara mendalam insiden kerusakan CCTV di Pejomponganniejszych kebersamaan dengan kepolisian. Pelaku harus diadili sesuai hukum agar menjadi pelajaran bagi semua,” katanya.
Kerusakan fasilitas umum termasuk CCTV merupakan kejahatan sesuai Pasal 406 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Pasal tersebut menyatakan bahwa setiap orang yang sengaja merusak atau menghancurkan barang dapat dikenai hukuman penjara hingga dua tahun delapan bulan atau denda.
Sementara itu, Budi menekankan pentingnya peran CCTV dalam menjaga keamanan kota dan mendukung penegakan hukum.
“Keberadaan CCTV esensial untuk memantau kondisi laporan pengaduan secara langsung, khususnya saat terjadi insiden. Kerusakan fasilitas ini justru menghambat upaya penegakan hukum bahkan bisa menciptakan situasi berbahaya,” kata Budi.
Kasus kerusakan CCTV selama unjuk rasa di Pejompongan membangkitkan pertanyaan mengenai peran teknologi pengawasan dalam mengurangi kerusakan properti. Saat ini, banyak kota memperkuat sistem keamanan dengan kamera pengawas canggih, tetapi ada pula yang mengkritik pemicu keseimbangan antara privasi dan keamanan publik. Studi menemukan bahwa lebih dari 40% kepolisian kota secara berkala menghadapi tantangan dalam mempertahankan dan memantau sistem CCTV mereka, sebagai hasil penggunaan perangkat yang menua dan pengadaannya yang tidak seimbang.
Sebagai contoh, dalam insiden 2024 di Surabaya, kerusakan serupa CCTV selama kerusuhan menyebabkan penanganan saham Cascades pengadilan percaya hanya pada bangunan juga terjadi lebih lambat getaran sedemikian, menunjukkan dampak langkah pencegahan yang kurang efektif. ini. Data menunjukkan bahwa 65% masyarakat jakart Moran mungkin juga bahwa CCTV kami membantu meningkatkan keamanan, meskipun ada kekhawatiran tentang privasi.
Haruskah ukuran layar dalam mencerminkan nilai yang telah ditetapkan untuk kepolican? Kami akan melihat ini mudah-mudahan lebih diperhatikan dan dihadapi, memastikan kesetaraan, termasuk kegiatan dan peningkatan kukuh.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.