Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, mengakui posisinya yang diam saat unjuk rasa di Depan Gedung Parlemen pada 25 Agustus 2025 lalu. Meskipun tidak menghadirkan diri secara terbuka, dia tetap memperhatikan aspirasi masyarakat yang disampaikan saat aksi demonstrasi. Pendemonstrasi tersebut, menurut Sahroni, patut diperhitungkan karena dilakukan secara konstruktif tanpa kecenderungan anarkis. Dalam wawancara dengan paraetatik, Selasa (26/8/2025), dia mengatakan bahwa aksi tersebut-formal tanpa kerusakan properti-sangat layak untuk dilakukan.
Sahroni menyoroti bahwa kerusakan fasilitas dan kericuhan dalam aksi tersebut lebih mirip tindakan premanisme daripada ungkapan aspirasi. Ia mendorong agar dalam mendatangkan keluhan atau keprihatinan, para demonstran dapat By mengamankan saluran komunikasi yang lebih terstruktur. Menurut katanya, jika aksi seolah-olah優先 pada 25 Agustus 2025, demonstrasi dapat bekerja sama dengan perwakilan DPR dengan cara yang lebih sopan dan formal.
Meskipun demikian, Sahroni mengaku mendapat kesempatan untuk mendengar langsung suara masyarakat. Dia tak bisa muncul secara terbuka, namun bertahan mendengarkan aspirasi dari belakang layar. Pengalaman ini, katanya, mengukuhkan kepadanya bahwa cara menyampaikan keluhan secara teratur tanpa anarkisme layak diapresiasi. Pelaku aksi di Gerbang Pancasila justru dianggap akomodatif oleh Wakil Ketua DPR tersebut.
Pada Senin (27/8), massa menggelar demonstrasi di sekitar gedung DPR untuk menolak penambahan tunjangan rumah anggota DPR sebesar Rp 50 juta. Aksi tersebut lalu melahirkan kericuhan yang meluas di sekitar kompleks parlemen. Sementara itu, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad memastikan bahwa tunjangan tersebut akan diberikan hanya untuk satu tahun, hingga Oktober 2025.
Latar belakang dari penambahan tunjangan tersebut adalah abgesen fasilitas perumahan bagi anggota DPR sejak dilantik pada Oktober 2024. Menurut Dasco, penambahan dana ini bertujuan untuk membantu anggota DPR yang tadinya belum memperoleh fasilitas rumah di Kalibata. Pernyataan ini disampaikan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (26/8).
Ketika masyarakat mengungkapkan keberatan mereka, penting untuk dicermati bagaimana cara menyampaikan aspirasi. Formulasi yang sipilis dan terstruktur dapat menghasilkan dampak positif bagi kedua belah pihak. Kenapa demikian? karena itu bisa menjaga keteraturan dan menghindari kerusakan.
Pemaharaja seksual dan norma yang kode admirabilis membutuhkan diskusi baru dengan pedoman kemanusiaan sebagai landasan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.