RSCM Beri Tanggapan atas Keberatan IDAI Soal Layanan Pasien BPJS

Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) memberikan tanggapan terkait informasi bahwa Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), Subsp Kardio(K), tidak lagi diperbolehkan melayani pasien BPJS. RSCM menjelaskan bahwa dr. Piprim secara resmi telah dimutasi ke RSUP Fatmawati. Langkah ini dianggap sebagai tindakan yang wajar dalam manajemen pegawai negeri sipil. Mereka juga memastikan bahwa ketersediaan tenaga medis, terutama di bidang kardiologi anak, tetap terjaga.

“Upaya manajemen tenaga yang sedang berlangsung tidak akan memengaruhi akses pasien terhadap pelayanan kesehatan,” demikian keterangan resmi RSCM, seperti yang diterima Thecuy.com, Sabtu (23/8/2025). Alasan utama mutasi ini adalah untuk menyesuaikan kebutuhan organisasi, mengembangkan potensi pegawai, serta meningkatkan kinerja. RSCM mendukung kebijakan ini karena dipercaya dapat memperluas akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dengan demikian, layanan jantung anak tidak hanya tersedia di RSCM, tetapi juga di RSUP Fatmawati.

Saat ini, dr. Piprim secara administratif telah pindah ke RSUP Fatmawati. RSCM menyebutkan bahwa dr. Piprim tetap dapat melayani pasien baik peserta BPJS Kesehatan maupun non-JKN di RSUP Fatmawati, sesuai dengan jam kerja dan kewenangan yang berlaku. Sebagai rumah sakit rujukan nasional, RSCM menegaskan komitmennya untuk menegakkan regulasi dan norma pengelolaan pegawai negeri sipil. Mereka juga berjanji untuk terus memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik dengan prinsip profesionalisme dan integritas.

Dr. Piprim mengungkapkan bahwa ia diberi tahu untuk menutup akun pelayanan BPJS di RSCM pada Rabu (20/8). Sejak saat itu, ia hanya dapat melayani pasien swasta di RSCM Kencana. Tarif konsultasi di RSCM Kencana mencapai sekitar Rp 1 juta, sementara pemeriksaan USG jantung (echocardiography) mencapai Rp 3 juta. Jadi, total biaya untuk mendapatkan pelayanan non-JKN dengan dr. Piprim di RSCM minimal sekitar Rp 4 juta. “Jadi, jika pasien ingin berkonsultasi dengan saya di poli swasta Kencana, mereka harus siap dengan biaya sekitar Rp 4 juta, sedangkan akun BPJS saya di poliklinik jantung yang biasanya gratis sudah ditutup,” katanya.

Polemik di balik penutupan pelayanan BPJS dr. Piprim diduga terkait dengan keberadaan dua kolegium Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Dr. Piprim menegaskan bahwa ia tetap mengikuti keputusan kongres bersama organisasi profesi. “Namun, Menteri Kesehatan membentuk kolegium anak lain, sehingga timbul dualisme kolegium. Karena saya dianggap tidak kooperatif, akhirnya saya dimutasi,” katanya. Dr. Piprim mengaku telah menerima informasi tentang mutasi sejak dua bulan lalu. Ia juga mengatakan bahwa seniornya pernah memberitahu bahwa jika tidak kooperatif dalam pembentukan kolegium, proses mutasi akan dilaksanakan. Dr. Piprim menolak mutasi tersebut dengan alasan tidak transparan dan menganggapnya sebagai penyalahgunaan wewenang.

RSCM terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik dengan mempertahankan profesionalisme dan integritas. Mereka juga memastikan bahwa ketersediaan tenaga medis tetap terjaga setelah proses mutasi. Saat ini, dr. Piprim dapat melayani pasien di RSUP Fatmawati, baik peserta BPJS maupun non-JKN. Langkah ini diharapkan dapat memperluas akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page