Ratusan Balita Terinfeksi dan Satu Meninggal Akibat Wabah Campak di Bangkalan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di kota Jakarta, terjadi peningkatan kasus campak di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, yang meliputi ratusan bayi yang terkena infeksi dan satu korban meninggal dunia. Spesialis anak dari RSUD Syarambu Bangkalan, dr Mega Malynda, SpA, mengungkapkan bahwa sejak awal tahun hingga akhir Agustus 2025, tercatat 275 kasus campak. Satu kematian dilaporkan pada bulan Januari.

“Di RSUD Syarambu, jumlah pasien campak naik drastis. Dari Januari hingga Agustus, tercatat 275 kasus positif. Terdapat satu kematian pada Januari,” kata dr Mega.

Pasien campak di Bangkalan sebagian besar berusia 2-3 tahun. Gejala yang umum dialami meliputi demam di hari pertama, timbulnya bintik-bintik merah di belakang telinga hingga menyebar ke seluruh tubuh. Beberapa bayi juga mengalami batuk dan pilek.

“Saat ini, kita masih merawat 17 pasien campak, semuanya berupa bayi. Di bulan Agustus, ada 50 pasien, kebanyakan dari Kecamatan Geger Bangkalan,” ucap dr Mega.

Banyaknya kasus campak di Madura dikaitkan dengan rendahnya tingkat imunisasi anak. Dr Mega menyatakan bahwa sebagian besar pasien yang mengalami campak parah belum mendapatkan imunisasi, sehingga tubuh mereka rentan terhadap infeksi. Wakil Menteri Kesehatan, Prof Dante Saksono Harbuwono, menyebutkan berbagai alasan mengapa orang tua enggan vaksinasi anak, termasuk alasan agama dan takut terhadap efek samping.

“Banyak keluarga yang tidak mengimunisasi anak karena alasan agama atau takut efek samping. Namun, vaksinasi yang kami berikan sudah melalui kajian empiris yang panjang, sehingga aman bagi anak,” kata Prof Dante.

Vaksinasi masih menjadi salah satu upaya terbaik untuk mencegah penyebaran campak. Dengan peningkatan kesadaran orang tua tentang keamanan dan manfaat vaksinasi, diharapkan kasus campak dapat dikurangi dan anak-anak dapat dilindungi dari infeksi berbahaya ini. Jangan biarkan kecurigaan menghalangi pelindungan kesehatan anak, karena vaksinasi adalah langkah penting untuk menjaga generasi masa depan.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan