Persatuan Melalui Dentuman Senjata: Lomba Menembak Yonif 323 Buaya Putih Satukan Forkopimda Banjar

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Berbunyi dentuman senjata di Lapangan Tembak Dharmaraksa Yonif 323/Buaya Putih Kota Banjar, Sabtu (23/8/2025). Bukan tanda konflik, melainkan gambaran kesatuan. Sebagaimana dijadwalkan, Yonif 323/Buaya Putih menggelar lomba menembak dengan partisipasi jajaran Forkopimda Kota Banjar dan teman-teman Buaya Putih. Wali Kota Banjar, Ir H Sudarsono, hadir langsung bersama perwakilan instansi lainnya.

Peserta dari berbagai instansi pemerintah terlihat saling berinteraksi, memegang senjata dengan fokus pada target yang ada di depan mereka. Kegigihan dalam lomba justru mendorong timbulnya suasana riak dan tawa. Mayor Inf Satria Virajati SIP, Komandan Yonif 323/Buaya Putih, menyampaikan bahwa acara ini bukan sekadar kompetisi ketangkasan. Menurutnya, kesatuan yang timbul dalam kegiatan ini memiliki peran penting dalam mempererat persatuan.

Letusan senjata yang terdengar di hari itu menandakan sinergi lintas sektor yang kuat dan disiplin. Mayor Satria mengungkapkan, sasaran yang ditembaki bukan hanya papan target, melainkan tujuan mulia yaitu persatuan, perlindungan rakyat, dan perawatan kemerdekaan yang dikaruniai para pahlawan. Ia menambahkan, kemerdekaan bukan hanya untuk diwariskan, tetapi harus dijaga dengan cara yang kreatif, padu, dan penuh makna.

Melalui lomba menembak bersama, Yonif 323/Buaya Putih ingin menyampaikan bahwa menjaga NKRI bukan hanya tanggung jawab satu pihak, namun tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Walaupun berbau persaingan, acara ini menunjukkan paduan antara ketangkasan, kesatuan, dan semangat juang yang abadi. Interaksi antarkomunitas Forkopimda dan prajurit TNI mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi cerminan bangsa Indonesia. “Kegiatan ini masih dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-80,” ujarnya.

Di era modern ini, kegiatan sekuriti dan militer bukan hanya untuk menegakkan kekuatan, tetapi juga sebagai wujud kesatuan dan harmoni di masyarakat. Studi kasus seperti ini menunjukkan bagaimana elemen-elemen masyarakat dapat bersatu dalam kegiatan yang mengedepankan nilai-nilai kesatuan dan semangat juang. Melalui kegiatan serupa, diharapkan masyarakat lebih sadar akan pentingnya peran kolektif dalam menjaga kemerdekaan dan stabilitas negara.

Setiap peluru yang ditembakki bukan hanya menandai hasil kompetisi, tetapi juga simbol komitmen bersama dalam menjaga negara. Dalam bentuk yang sederhana, acara ini menanamkan nilai-nilai persatuan dan semangat perjuangan yang tetap hidup dalam hati masyarakat. Dibutuhkan upaya yang serupa untuk melestarikan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda, agar nilai-nilai kemerdekaan tetap relevant dan terjalin dalam kehidupan sehari-hari.

Kemerdekaan tidak hanya tentang menyambut hari raya, tetapi juga tentang mengamalkan nilai-nilai yang dijanjikan dalam perjuangan kemerdekaan. Melalui kegiatan serupa, diharapkan semangat persatuan dan gotong royong akan terus tumbuh di tengah masyarakat. Jaga dan rawatlah kemerdekaan dengan cara yang kreatif, agar nilai-nilai yang dijanjikan tetap hidup dalam kehidupan bangsa.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan