Peningkatan Stunting di Tasikmalaya Diprioritaskan dari Asal Usul Menurut Wabup

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wakil bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi, memaparkan bahwa tingkat stunting di daerah tersebut masih mencapai 17 persen, meskipun ada penurunan setiap tahun. Angka ini masih dianggap sangat tinggi, memerlukan perhatian serius dan aksi bersama yang lebih intensif.

Asep menambahkan bahwa perjuangan melawan stunting tidak bisa terfokus hanya pada fase setelah anak lahir. Langkah pencegahan harus dimulai sejak persiapan calon ibu, dengan memastikan kondisi kesehatan mereka optimal sebelum dan selama kehamilan. Hal ini meliputi konsumsi makanan bergizi, edukasi gizi, serta pola makan sehat.

Usaha penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab dinas kesehatan, tetapi memerlukan kolaborasi antar sektor. Pemerintah daerah telah menginstruksikan dinas terkait untuk mendukung program penunjang. Salah satunya, dinas pertanian didorong untuk menggalakkan ketahanan pangan keluarga di tiap rumah tangga.

Program ini diharapkan dapat dijalankan di 351 desa di Tasikmalaya. Selain itu, aspek sanitasi dan akses air bersih juga menjadi bagian penting dalam upaya pencegahan stunting. Pemerintah setiu juga akan memastikan semua wilayah memiliki sanitasi yang layak dan mendorong budaya kehidupan bersih di lingkungan keluarga.

Ada Forschung yang menunjukkan bahwa program edukasi gizi dan sanitasi dapat menurunkan prevalensi stunting hingga 10 persen dalam waktu 5 tahun jika dilaksanakan dengan konsisten. Studi kasus di beberapa daerah menunjukkan bahwa dukungan dari pemerintah setempat sangat mempengaruhi sukses program pencegahan stunting.

Pelakuannya menjadi contoh bagaimana kolaborasi antar sektor dapat mengatasi masalah kemanusiaan kompleks. Hanya dengan komitmen bersama, perubahan nyata bisa terwujud.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan