Membongkar Modus Beras Premium Palsu Belum Pernah Diperiksa Mutunya!

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Satuan Tugas Pangan dalam acara Diskusi Publik di Ombudsman RI, Jakarta, Selasa (26/8/2025), mengungkap adanya produsen beras yang mendakwa produk mereka bernilai premium tanpa pernah memeriksa kualitas melalui laboratorium. Brigjen Pol Helfi Assegaf, yang memimpin Satgas Pangan Polri, menegaskan bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki laboratorium sendiri untuk menjamin mutu beras.

Perusahaan tersebut langsung mengemas produk tanpa melakukan pengujian, semata-mata untuk memanfaatkan nilai premium dalam penjualan. Helfi tidak menjelaskan nama perusahaan tersebut, tetapi ia pastikan produsen tersebut sudah dihentikan produksi. Tindakan tersebut diklaim merugikan masyarakat karena menjual beras dengan harga tinggi tanpa jaminan kualitas.

Penyidikan Satgas Pangan Polri menemukan berbagai metode produksi yang tidak memenuhi standar. Hingga 26 Agustus 2025, terdapat 25 kasus yang ditangani, dengan 28 tersangka. Mayoritas pelanggaran berhubungan dengan proses produksi beras. Helfi berharap kasus-kasus ini menjadi pelajaran bagi produsen untuk mematuhi peraturan.

Sebelumnya, tiga tersangka dari PT Food Station ditangkap, termasuk direktur utama, direktur operasional, dan kepala seksi kualitas. Selain itu, Satgas Pangan Polri juga telah menyita 58,9 ton beras dari PT PIM, perusahaan Wilmar Group, dalam kasus pengoplosan beras premium. Polisi juga menyita mesin produksi selama penggeledahan di kantor dan gudang PT PIM di Serang, Banten.

Keberadaan produsen beras yang tidak jujur menimbulkan kekhawatiran serius. Masyarakat perlu waspada dalam memilih beras untuk memastikan kualitas yang terjamin. Pengawasan ketat terhadap industri pangan harus diteruskan agar tidak ada pelaku yang memanfaatkan ketidakjelasan dalam menjual produk premium dengan harga tinggi. Setiap konsumen berhak mendapatkan produk yang aman dan sesuai standar.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa kasus penipuan pada produk pangan, khususnya beras, terus terjadi di berbagai daerah. Studi menunjukkan bahwa konsumen jarang memeriksa sertifikat atau label mutu sebelum membeli beras, sehingga easier bagi pelaku untuk melanggar peraturan. Analisis unik dan simplifikasi: Konsumen perlu lebih selektif dan memeriksa informasi produk sebelum membeli. Infografis yang menjelaskan langkah-langkah memeriksa kualitas beras dapat membantu masyarakat.

Konsumen harus menjadi bagian dari sistem pengawasan kualitas produk pangan. Dengan memeriksa informasi label dan melaporkan produk yang diduga tidak memenuhi standar, masyarakat dapat membantu mencegah penipuan. Dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, produsen, dan masyarakat, sangat penting untuk menjamin keamanan pangan. Jaga keberadaan kualitas beras yang Anda konsumsi, jadikan pilihan bijak bagian dari kebiasaan sehari-hari.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan