Carina Citra Dewi Joe, salah satu pemegang paten vaksin COVID-19 Oxford-AstraZeneca, memainkan peran krusial dalam memastikan produksi massal vaksin tersebut. Daya gusarnya dalam bidang ini memungkinkan vaksin tersebut dapat diakses dengan cepat dan terjangkau di berbagai negara.
Pada suatu kesempatan, Carina menerima penghargaan dari Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara. Vaksin AstraZeneca telah menjadi salah satu bahan penggerak utama dalam upaya menyelamatkan jutaan nyawa selama pandemi COVID-19. Mari simak perjalanan Carina dalam mengembangkan vaksin tersebut.
Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana dalam jurusan bioteknologi, Carina melakukan magang di perusahaan Australia. Selanjutnya, dia mendapat kesempatan untuk melanjutkan studinya hingga meraih gelar PhD yang mendukung kariernya di bidang penelitian.
Dengan gelar PhD Biotechnology dari Royal Melbourne Institute of Technology, Australia, Carina berhasil terlibat dalam pengembangan vaksin AstraZeneca untuk COVID-19. Pengalamannya di negeri Australia menjadi modal utama dalam berkarier di bidang penelitian ini.
Proses pembuatan vaksin yang biasanya memakan waktu 10 tahun, hanya memerlukan waktu 1,5 tahun. Carina menjelaskan bahwa produksi vaksin tersebut tetap sesuai dengan aturan yang berlaku, namun proses birokrasi dipercepat dan dilakukan secara paralel.
“Pelaksanaan produksi vaksin, termasuk vaksin COVID-19, tetap mengikuti peraturan yang berlaku. Namun, proses birokrasi dipercepat dan dilaksanakan secara paralel,” ujarnya dalam acara Ngobrol Asyeek di Instagram Duta Besar Indonesia untuk Inggris.
Carina mengungkapkan bahwa proses pembuatan vaksin dapat lebih cepat karena dilakukan secara paralel. Biasanya, penelitian vaksin dilakukan secara berurutan: rencana, pengajuan dana, dan uji klinis yang memakan waktu 2-3 tahun. Namun, karena kondisi darurat pandemi, proses tersebut dipercepat.
“Kenapa bisa cepat? Karena kita lakukan paralel. Sebelumnya, step by step, rencanakan dulu baru apply funding, 2-3 tahun kemudian baru dapat, barulah clinical trial. Kalau ini emergency,” jelasnya.
Carina adalah penemu formula “dua sendok makan” sel yang menjadi dasar produksi vaksin AstraZeneca. Dia menemukan “Formula 30 mililiter sel” pada 15 Januari 2020, yang memungkinkan produksi vaksin menjadi 10 kali lipat lebih banyak.
Selama proses pengembangan, Carina hampir putus asa dua kali karena tekanan yang sangat besar. Dia tidak mengetahui apakah vaksin yang dikembangkannya akan berhasil atau tidak. Pandemi COVID-19 mengajarkan padanya untuk tetap kuat menghadapi segala situasi.
Carina menceritakan, dia pernah bilang bahwa ingin berhenti karena sudah tidak kuat lagi. Namun, pihak atas memberi pengertian dan motivasi. “Mau gimana lagi, cuma kamu yang melakukannya, tidak ada gantinya lagi. Mau sakit atau tidak, tetap harus dikerjakan,” ungkapnya.
Usahanya akhirnya berhasil. Vaksin AstraZeneca dapat disalurkan ke berbagai negara di dunia. Carina bahkan mewakili tim manufaktur vaksin Oxford-AstraZeneca untuk menerima penghargaan Pride of Britain di London.
“Dengan kombinasi upaya Dr Carina Joe untuk meningkatkan proses manufaktur dan komitmen serta kerja keras rekan-rekan kami, kami berhasil menyediakan vaksin untuk dunia dengan harga yang terjangkau,” tutur Ketua tim manufaktur Dr Sandi Douglas yang dikutip dari BBC Indonesia.
“Ada lebih dari 1,5 miliar dosis vaksin Oxford-AstraZeneca yang didistribusikan secara global. Sangat bangga dengan kerja kami yang memungkinkan manufaktur vaksin dilakukan dari selusin tempat di lima benua, dengan sejumlah besar vaksin dikirim ke berbagai negara di luar Amerika Utara dan Eropa,” tambahnya.
Data Riset Terbaru
Menurut penelitian terkini, vaksin AstraZeneca telah membuktikan keefektifannya dalam memerangi COVID-19, khususnya dalam mengurangi kasus kritis dan kematian. Studi menunjukkan bahwa vaksin ini juga efektif melawan varian-varian baru virus, meskipun beberapa negara masih melakukan peningkatan dosis tambahan untuk meningkatkan imunitas.
Analisis Unik dan Simplifikasi
Kontribusi Carina Citra Dewi Joe dalam pengembangan vaksin AstraZeneca bukan hanya tentang pengetahuan ilmiah, tetapi juga tentang keberanian dan kerja keras dalam menghadapi tantangan. Pandemi telah mengubah cara kita melihat ilmu dan inovasi, dan kisah Carina menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Kesimpulan
Kisah Carina Citra Dewi Joe mengingatkan kita bahwa inovasi dan ketekunan dapatchanged dunia. Dalam menghadapi tantangan global, seperti pandemi, kolaborasi dan keberanian menjadi kunci sukses. Mari terus berinovasi dan bekerja sama untuk menuju masa depan yang lebih baik.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.