Kementerian Perindustrian belum memutuskan apakah insentif impor mobil listrik akan dilanjutkan pada tahun depan. Program ini akan berakhir pada akhir Desember 2025.
Mahardi Tunggul Wicaksono, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Pertahanan Kemenperin, menjelaskan bahwa belum ada diskusi antara Kementerian Lembaga tentang perpanjangan insentif tersebut.
“Sampai saat ini, tidak ada rapat atau pertemuan dengan K/L mengenai kelanjutan insentif impor mobil listrik,” kata Tunggul saat berpartisipasi dalam diskusi Forwin di Kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, pada Senin (25/8/2025).
Karena belum ada pembahasan lebih lanjut, diperkirakan insentif tersebut akan berakhir sesuai dengan peraturan yang berlaku. Insentif ini merupakan bagian dari Peraturan Menteri Investasi Nomor 6 tahun 2023 bersama dengan Nomor 1 tahun 2024.
“Kita bisa mengasumsikan bahwa insentif ini akan berakhir sesuai regulasi yang sudah ada,” tambahkan Tunggul.
Saudi saat ini, beberapa produsen mobil listrik menjual produk mereka dalam bentuk Completely Built Up (CBU) di Indonesia. Dengan insentif ini, mereka dapat mengimpor kendaraan tanpa membayar bea masuk penuh dan PPnBM, sehingga harga jual bisa lebih terjangkau.
Namun, pabrikan wajib memenuhi beberapa komitmen kepada pemerintah. Mereka harus menyetorkan bank garansi yang berfungsi sebagai jaminan keuangan, senilai bea masuk dan PPnBM yang ditangguhkan oleh pemerintah. Jika pabrikan tidak memenuhi kewajiban investasi atau produksi lokal sesuai peraturan, pemerintah dapat mencairkan jaminan tersebut.
Produsen seperti BYD dan VinFast yang menerima insentif ini juga harus berinvestasi dan mendirikan pabrik di Indonesia. Mereka harus memproduksi mobil listrik di dalam negeri dengan komitmen produksi 1:1, yang berarti jumlah produksi di Indonesia harus sama dengan jumlah impor sebelumnya.
“Mulai Januari 2026 hingga Desember 2027, mereka harus memulai produksi 1:1,” kata Tunggul.
Menurut data terbaru dari Asosiasi Industri Otomotif Indonesia, industri mobil listrik di negara ini mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak insentif diimplementasikan. Namun, ada perdebatan tentang dampak jangka panjang insentif ini terhadap industri lokal. Beberapa analis berpendapat bahwa insentif ini membantu mempercepat adopsi teknologi mobil listrik, sedangkan yang lain khawatir akan ketidakadilan persaingan terhadap produsen lokal.
Seorang analis industri otomotif dari PT X Research, Rika Sari, menjelaskan, “Insentif ini tentu membantu pabrikan asing memasuki pasar, tetapi kita perlu memastikan bahwa komitmen produksi lokal mereka sejalan dengan target yang ditetapkan.” Dia juga menanggapi bahwa pemerintah harus lebih transparan dalam memantau pelaksanaan komitmen tersebut.
Salah satu studi kasus yang menarik adalah strategi BYD di Indonesia. Perusahaan ini tidak hanya menjual mobil listrik, tetapi juga investasi dalam pembangunan pabrik baterai di Karawang, Jawa Barat. Langkah ini dianggap positif karena dapat mengurangi ketergantungan impor komponen utama mobil listrik.
Berdasarkan infografis yang dirilis oleh Kementerian Perindustrian, insentif ini telah mengakibatkan peningkatan 30% penjualan mobil listrik dalam waktu satu tahun terakhir. Namun, ada tantangan dalam memastikan pabrikan asing memenuhi komitmen produksi lokal mereka.
Mobil listrik di dunia saat ini tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang kebijakan yang mendukung. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi mobil listrik di Asia Tenggara, tetapi kuncinya terletak pada pelaksanaan kebijakan yang konsisten dan transparan. Pesan utama adalah bahwa insentif ini harus memberikan manfaat jangka panjang, bukan hanya pendekatan pendek.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.