Ratusan warga Gaza terjebak reruntuhan akibat serangan Israel

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pasukan militer Israel terus melancarkan serangan di wilayah Gaza, Palestina, yang telah menimbulkan kerusakan parah pada infrastruktur dan menjatuhkan korban warga sipil. Berdasarkan laporan dari kantor berita Al Jazeera yang dirangkumkan oleh Thecuy.com pada Senin (25/8/2025), serangan berskala besar telah menghancurkan lebih dari seribu bangunan di wilayah Zeitoun dan Sabra, Kota Gaza. Akibatnya, ratusan orang terjebak di bawah reruntuhan bangunan akibat pengeboman yang terus-menerus.

Menurut Badan Pertahanan Sipil Palestina, serangan Israel yang dimulai pada 6 Agustus telah menyebabkan kerusakan luas di dua permukiman tersebut, mengakibatkan banyak warga terperangkap di bawah runtuhan. Selain itu, penyekat yang diletakkan oleh pasukan Israel juga mematok rute akses ke wilayah tersebut, memperumit upaya penyelamatan bagi korban.

“Kami mengamati adanya risiko besar jika invasi pasukan Israel di Kota Gaza terus berlanjut, karena kru lapangan kami tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk menanggulangi intensitas serangan yang terus berlanjut,” ungkap Badan Pertahanan Sipil. “Tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza, baik di utara maupun selatan. Serangan selalu menargetkan warga sipil, baik di rumah, tempat penampungan, bahkan di kamp pengungsian,” tambah mereka.

Dalam upaya penguasaan seluruh Kota Gaza, tank Israel telah bergerak masuk ke permukiman Sabra, sementara hampir satu juta penduduk Palestina terpaksa mengungsi ke selatan. Data dari Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan bahwa pada Minggu (24/8) sebanyak 51 orang telah meninggal akibat serangan Israel, termasuk 27 di Kota Gaza dan 24 pencari bantuan. Selain itu, delapan orang lagi telah meninggal dunia akibat kelaparan, dengan total korban malnutrisi sejak awal perang mencapai 289 jiwa, di antaranya 115 anak-anak.

Kementerian Dalam Negeri Gaza juga mengimbau warga untuk tetap berada di rumah meskipun pemboman terus berlangsung. Mereka mengingatkan bahwa rencana Israel untuk menggusur penduduk secara paksa dari Kota Gaza dan daerah utara, serta mendesak warga untuk tidak menyerah pada ancaman dan terorisme yang dilakukan pendudukan. Pemerintah Gaza juga menyarankan warga untuk tidak pindah ke selatan, melainkan mengungsi ke lokasi terdekat.

“Kami mengajak penduduk dan pengungsi di Kota Gaza untuk tidak mengikuti ancaman dan upaya penggusuran, dan menolak untuk pindah ke wilayah Middle dan Khan Younis yang tersisa,” kata mereka. “Tidak ada daerah yang aman di kegubernuran mana pun di Jalur Gaza, dengan pendudukan yang terus melakukan kejahatan keji setiap hari, bahkan mengebom tenda pengungsi di daerah yang diklaim sebagai wilayah kemanusiaan atau aman.”

Situasi di Gaza saat ini menunjukkan betapa pentingnya upaya bantuan kemanusiaan dan intervensi internasional untuk menghentikan kekerasan yang terus berlarut-larut serta mendukung warga sipil yang sering menjadi korban utama dalam konflik ini. Setiap saat, keberadaan pasukan Israel yang terus hadir di wilayah tersebut hanya menambahkan ketidakstabilan, serta memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah kritis.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan