Trump Harap Membantu Menenangkan Perang Ukraina-Rusia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa upayanya untuk mengakhiri konflik antara Ukraina dan Rusia dapat menaikkan peluangnya untuk mencapai surga. Kata-katanya itu diucapkan dalam wawancara dengan acara “Fox & Friends” di jaringan Fox News pada 19 Agustus, setelahnya Trump membahas dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dan pemimpin Eropa lainnya di Gedung Putih sehari sebelumnya.

Trump menuturkan keprihatinannya terhadap korban jiwa dalam perang tersebut, mengatakan, “Saya ingin mengakhirinya (perang). Andai kita tidak kehilangan nyawa warga Amerika, tetapi kita kehilangan banyak tentara Rusia dan Ukraina,” seperti dilansir oleh USA Today pada Sabtu (23/8/2025).

Dalam kesempatan yang sama, Trump juga mengungkapkan keinginannya untuk masuk surga. “Saya ingin mencoba dan masuk surga jika memungkinkan. Saya dengar saya tidak baik-baik saja. Saya benar-benar berada di posisi terbawah. Tetapi jika saya bisa masuk surga, ini akan menjadi salah satu alasannya,” katanya.

Trump kemudian mengaitkan pengakuannya ini dengan pengalaman dewasa belakangan, termasuk percobaan pembunuhan pada Juli 2024, ketika sebuah peluru hanya menyisakan luka di telinganya. Ia percaya bahwa dia “diselamatkan oleh Tuhan untuk menyelamatkan Amerika.”

Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan bahwa komentar Trump tidak sepenuhnya lucu-lucu. “Saya pikir presiden serius,” ujarnya. “Saya pikir presiden ingin masuk surga, seperti yang saya harap kita semua di ruangan ini juga.”

Data baru-baru ini menunjukkan bahwa upaya-perupa dalam konflik internasional sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor politik dan agama. Sebuah studi terbaru dari Pew Research Center menunjukkan bahwa 78% warga Amerika percaya bahwa Tuhan memiliki peran dalam kehidupan politik. Hal ini menunjukkan bagaimana kepemimpinan sering kali mencoba menyatukan dua aspek ini, khususnya dalam situasi krisis.

Studi kasus lainnya adalah upaya perdamaian di Timur Tengah, di mana pemimpin dunia sering mengutip iman untuk menghimpun dukungan. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan luar negeri modern sering kali melibatkan elemen spiritual dan moral.

Dalam mengakhiri perang ini, terdapat banyak tantangan, termasuk keinginan Putin untuk mempertahankan pengaruh dan kebutuhan Ukraina untuk menjaga kemerdekaan. Namun, upaya diplomasi dari Trump menunjukkan adanya harapan, meskipun masih banyak rintangan yang harus diatasi.

Ketika kita melihat upaya-upaya seperti ini, penting untuk ingat bahwa perdamaian selalu lebih dari sekedar kesepakatan politik. Ini tentang keyakinan manusia pada nilai-nilai yang lebih tinggi dan tujuan yang lebih besar. Jika setiap pemimpin bisa memandang konflik dari perspektif semacam ini, mungkin kita melihat harapan yang lebih cerah bagi masa depan dunia.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan