Indonesia telah mengajukan diri untuk bergabung dengan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Melalui langkah ini, negara ini berharap dapat memperluas ketersediaan produk otomotif di Meksiko. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, kuota ekspor mobil ke Meksiko saat ini terbatas hingga 70.000 unit. Mereka yakin, potensi produksi Indonesia jauh lebih besar, mencapai angka sekitar 400.000 unit.
Airlangga menyampaikan pernyataan tersebut dalam acara perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 dan ulang tahun Kementerian Koordinator Perekonomian ke-59 di Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025). Ia menjelaskan, beberapa negara menempatkan batasan yang signifikan untuk akses pasar mereka. Namun, melalui berbagai perjanjian dan forum internasional, Indonesia berusaha memecahkan hambatan tersebut. “Kita mendaftar ke CPTPP, dan ini akan membuka peluang pasar Meksiko,” tuturnya.
Pemerintahan juga tengah mengajukan menjadi anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). Jika berhasil dalam waktu 1-2 tahun mendatang, diharapkan hal itu dapat mendorong volume ekspor Indonesia secara signifikan. “Jika semua rencana ini terealisasi, produk kita akan lebih memasuki pasar global dan meningkatkan daya saing,” katanya.
Selain itu, Indonesia juga telah menandatangani perjanjian perdagangan baru dengan berbagai pihak, termasuk BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) serta European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU-CEPA). Airlangga menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil di angka 5%. Data shows that in the second quarter of 2025, the growth reached 5.12% year-on-year (YoY). Menurutnya, tidak ada negara lain yang mampu mengekspor dengan konsisten di angka tersebut dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan negara besar seperti Amerika Serikat atau negara-negara Eropa tidak menunjukkan pertumbuhan serupa secara konsisten.
“Kita di ASEAN menjadi pemimpin, dan seluruh pemimpin ASEAN selalu menengok ke Indonesia sebagai referensi,” ucap Airlangga. Di 2023, ketika masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian masa Presiden Joko Widodo, Airlangga pernah membahas kendala ekspor mobil Completely Built Up (CBU) ke Meksiko. “Kita mempelajari CPTPP karena perjanjian ini dapat membuka akses pasar di seluruh Amerika Latin,” katanya di Tangerang, Banten, Rabu (19/10/2023) menurut CNN Indonesia.
CPTPP adalah perjanjian dagang yang melibatkan beberapa negara, seperti Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam. Airlangga menjelaskan, negosiasi perjanjian bilateral antara Indonesia dan Meksiko akan terus didorong. “Proses FTA tidak hanya memerlukan satu tahun, tetapi dapat mencapai 1-2 tahun sebelum kita bisa mengakses pasar tersebut,” ujarnya.
Selain dukungan dari CPTPP dan OECD, Indonesia juga telah mengamankan beberapa kesepakatan perdagangan strategis. Langkah ini diharapkan akan membantu mengatasi batasan-batasan yang sebelumnya menghambat ekspor otomotif. Dengan demikian, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pemimpin ekonomi regional, bahkan menjadi acuan bagi negara-negara lainnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang konsisten.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Owner Thecuy.com