Operasi pencarian PTI di Empat Desa di Kabupaten Inhu, 10 Rakit Suspek Langsung Dimusnahkan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polres Indragiri Hulu (Inhu) di Riau melaksanakan tugas penindakan terhadap aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di empat desa. Dalam sebuah operasi, mereka berhasil menyita berbagai bukti, termasuk sepuluh rakit peralatan yang langsung dihancurkan. AKBP Fahrian Siregar, sebagai Kapolres Inhu, menjelaskan bahwa aksi ini dilakukan sesuai arahan Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, sebagai bagian dari upaya Polri untuk melindungi lingkungan dan mencegah kerusakan ekosistem.

“Kami tidak akan berkompromi dengan mereka yang merusak lingkungan, terutama jika hal tersebut merugikan masyarakat dan ekosistem sungai,” kata Fahrian, Jumat (23/8/2025). Penindakan tersebut dilakukan di Desa Selunak, Kecamatan Batang, Desa Katipo Pura, Kecamatan Peranap, Desa Pasir Batu Mandi, Kecamatan Pasir Penyu, dan Desa Pasir Plampaian, Kecamatan Sei Lalak. Tim gabungan berhasil mengamankan delapan rakit yang langsung dihancurkan di lokasi.

Dalam operasi di Desa Selunak, dipimpin oleh AKP Rafidin Lumban Gaol, tim menemukan tiga rakit yang telah ditinggalkan pelaku. Sedangkan di Desa Pasir Batu, ditemukan dua rakit lain yang juga dihancurkan dengan dibakar. Sementara itu, di Desa Pasir Plampian, dua rakit lainnya juga segera dibakar setelah pelaku melarikan diri saat Søerpolisi tiba.

Aktivitas ini tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang bahaya PETI, seperti pencemaran air sungai oleh merkuri, kerusakan lahan, dan potensi konflik sosial. Kapolres mengungkapkan harapan bahwa operasi ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan.

Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, sebelumnya menjelaskan bahwa penindakan terhadap PETI di sepanjang Sungai Kuantan dan Indragiri akan terus berlanjut, bukan hanya selama masa Pacu Jalur. “Banyak yang beranggapan bahwa penindakan PETI hanya berlangsung selama Pacu Jalur, tetapi saya není hal tersebut,” tuturnya kepada wartawan di Tepian Narosa, Kuansing, Rabu (20/8).

Pihaknya juga telah melakukan penyegelan di lokasi-lokasi PETI sebagai peringatan agar area tersebut tidak lagi digunakan untuk kegiatan penambangan emas ilegal. Selain itu, Gubernur Riau Abdul Wahid menyiapkan solusi bagi warga yang bergantung pada penambangan emas. Pemprov Riau akan menata wilayah pertambangan rakyat (WPR) agar kegiatan tersebut teratur dan Sungai Kuansing tetap bersih.

“Kami tidak hanya menertibkan penambangan liar, tetapi menatanya dengan baik. Wilayah penambangan rakyat akan ditentukan sehingga kegiatan emas di Sungai Kuantan teratur,” ujarnya. Dalam upaya untuk mengendalikan aktivitas ilegal ini, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat成为关键。每个人都可以为保护环境和维护生态平衡做出贡献,即使只是小事。保护我们的自然资源不仅是责任,也是对未来世界的投资。看到这些行动,我们可以看到当局和社区共同努力创造一个更可持续的未来,每个人都可以成为这一变革的一部分。

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan