Kematian akibat cacingan jarang terjadi, tetapi ada faktor-faktor yang dapat membuatnya fatal

anindya

By anindya

Jakarta — Kasus seorang balita di Sukabumi, Jawa Barat, yang wafat setelah ditemukan lebih dari satu kilogram cacing di tubuhnya telah menjadi perbincangan hangat. Banyak orang kini khawatir tentang bahaya yang ditimbulkan oleh infeksi cacing.

Menurut Prof. dr. Saleha Sungkar, spesialis parasitologi dari Departemen Parasitologi FKUI, infeksi cacing sendiri tidak langsung menyebabkan kematian. Namun, jangkitan ini dapat menyebabkan malnutrisi pada anak, sehingga mengurangi daya tahan tubuh.

Ketika imunitas anak menurun, tubuh mudah terkena penyakit lain. Tanpa perawatan yang tepat, cacing terus berkembang biak di dalam tubuh. Penularan cacing terjadi saat buang air besar atau melalui kontak langsung dengan tanah yang tercemar.

Cacing gelang (Ascaris lumbricoides) hidup di usus besar. Jika anak bermain di tanah, telur cacing bisa menempel pada tangan. Jika anak memegang makanan, telur cacing akan tertelan bersama makanan dan masuk ke usus, lalu menetas menjadi larva di usus halus.

Larva yang sudah menetas akan bergerak melalui pembuluh darah atau saluran limfe, lalu menuju ke jantung, paru-paru, dan akhirnya menetap di usus. Proses ini, dari telur yang tertelan hingga cacing dewasa yang mampu bertelur, membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga bulan.

Infeksi cacing dapat terjadi pada semua usia, namun anak balita, TK, dan SD lebih rentan. Faktor utama penularan adalah buang air besar sembarangan, tidak mencuci tangan setelah berkontak dengan tanah, sebelum makan, dan setelah buang air besar.

Gejala awal cacingan sering kali diabaikan, seperti gangguan usus ringan, mual, penurunan nafsu makan, diare, atau kesulitan buang air besar. Orang tua harus waspada terhadap tanda-tanda ini agar dapat segera mendapatkan perawatan.

Penyakit cacingan seringkali tidak mulai parah sejak awal, tetapi jika tidak ditangani dengan tepat, dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan berakibat fatal. Mengikuti Kebersihan, Sumber Air yang Baik, Sanitasi, dan Pemeriksaan Ketidakteraturan (KSBP) merupakan langkah penting untuk mencegah penyebaran cacing.

Satu hal yang perlu diperhatikan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa infeksi cacingan yang tidak segera diobati dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ internal, termasuk perut dan hati. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin dan tindakan preventif seperti mencuci tangan secara teratur dan memberikan pencegahan cacingan pada anak-anak sangat penting.

Kasus fatal akibat cacingan sangat jarang, tetapi tidak bisa diabaikan. Penting untuk mengawasi gejala awal dan menanggapi dengan segera. Jangan biarkan infeksi cacingan merusak kesehatan anak, karena kemampuan tubuh untuk bertahan terhadap penyakit lain akan menurun drastis.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan