Kabinet Gagal Sepakati Sanksi Israel, Menteri Luar Negeri Belanda Tidak Mengikuti

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta – Menteri Luar Negeri Belanda, Caspar Veldkamp, mengajukan pengunduran diri pada hari Jumat (22/8) waktu setempat setelah rapat kabinet tidak berhasil mencapai kesepakatan terkait sanksi terhadap Israel. Veldkamp, yang tergabung dalam Partai New Social Contract Party beraliran kanan-tengah, memutuskan untuk mundur bersama partainya dari koalisi pemerintahan, memperparah kondisi politik yang tidak stabil di negara tersebut.

Sebelumnya, pada hari Kamis (21/8), Veldkamp sudah menegaskan niatnya untuk mengambil langkah baru terhadap Israel karena taktik yang dianggap brutal dalam perang melawan Hamas di Gaza.

Pemerintah Belanda telah menandai dua menteri Israel, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, sebagai persona non grata bulan lalu. Selain itu, Belanda juga menjadi salah satu dari 21 negara yang menandatangani pernyataan bersama pada Kamis, mengecam persetujuan Israel terhadap proyek pemukiman besar di Tepi Barat, yang dianggap melanggar hukum internasional.

Namun, upaya untuk mengatasnamakan tindakan lebih lanjut terhadap Israel tetap gagal pada Jumat (22/8). Veldkamp mengaku tidak dapat menerapkan kebijakan yang dianggap perlu karena terbatasi dalam menentukan arah kebijakan luar negeri. Langkah-langkah tambahan yang diajukan sebelumnya, meskipun dibahas serius, terus ditolak dalam beberapa rapat kabinet.

Perdana Menteri Dick Schoof menyesal atas keputusan Veldkamp dan pengunduran diri partainya, yang merupakan partai terbesar keempat di parlemen Belanda.

Schoof mengakui bahwa kondisi di Gaza sudah memprihatinkan dan secara signifikan memburuk. Kesadaran akan krisis ini telah menambah tekanan pada pemerintah Belanda, yang terus menanggapi protes besar-besaran terhadap aksi militer Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Demonstrasi di Den Haag menarik antara 100.000 hingga 150.000 peserta, menjadi aksi protes terbesar dalam dua dekade.

Para demonstran menuntut sanksi lebih keras terhadap Israel dan partisipasi lebih aktif dalam penanganan krisis kemanusiaan di Gaza. Hal ini diperparah oleh laporan PBB pada Jumat (22/8) yang menyatakan adanya bencana kelaparan di Gaza, dengan menyalahkan pengecualian sistematis bantuan oleh Israel.

Pengunduran diri Veldkamp dan ketidaksetujuan dalam kabinet Belanda mengungkapkan ketegangan yang terus berlanjut dalam menanggapi krisis di Gaza. Situasi ini tidak hanya mempengaruhi stabilitas politik Belanda, tetapi juga menguatkan tekanan internasional terhadap Israel untuk mengambil langkah-langkah yang lebih konstruktif dalam perdebatan Palestina-Israel.

Dengan kondisi yang terus memburuk, berbagai pihak diharapkan untuk menemukan solusi damai yang jelas dan efisien. Krisis ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya diplomasi yang efektif dan kerja sama internasional dalam menghadapi konflik global yang kompleks.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan