Dokter Residen Merakam Wanita di Toilet, Diklaim Ada 4.500 Video

anindya

By anindya

Di ibu kota Singapura, kehadiran seorang dokter residen telah menjadi perhatian umum setelah terungkap dugaan rekamannya secara rahasia terhadap ratusan koleganya dalam ruang toilet di sebuah rumah sakit di Melbourne, Australia. Kejadian ini terjadi sejak tahun 2021, dengan perkiraan rekaman sebanyak 4.500 video yang melibatkan unggahan pribadi.

Selanjutnya, dokter muda tersebut kini menghadapi sejumlah dakwaan yang mencakup hampir 500 kasus di pengadilan di Negara Bagian Victoria. Menurut laporan dari CNA, hakim James Elliott memutuskan untuk membebaskan calon dokter spesialis tersebut dengan syarat tinggal bersama kedua orang tuanya.

Agar proses pembebasan putra mereka berjalan lancar, kedua orang tua dokter tersebut pindah ke Melbourne dari Singapura. Selain itu, mereka juga ditegaskan untuk memberikan jaminan sebesar 32.000 dolar AS, yang setara dengan sekitar 519 juta rupiah.

Jaksa penuntut menunjukkan keprihatinan bahwa dakwaan berat yang dikenakan pada Cho berpotensi membuatnya melarikan diri, khususnya karena ia sudah dipecat dari pekerjaannya dan tidak memiliki ikatan yang kuat lagi dengan Australia.

Meski Cho telah menjadi warga tetap Australia sejak April, risikonya untuk dideportasi tetap ada jika hukuman penjara minimal 12 bulan terbukti. Hakim mencatat bahwa Cho telah menyerahkan paspornya dan tidak memiliki riwayat kriminal yang dapat membantu dalam perjalanan kabur ke luar negeri.

Menurut investigasi polisi, Cho diduga merekam gambar-gambar privasi dari minimal 460 wanita. Namun, tidak ditemukan bukti bahwa rekaman tersebut pernah disebarkan ke umum. Kejadian ini terungkap setelah ponsel milik Cho ditemukan sedang merekam dalam kantong jaring yang tergantung di toilet Rumah Sakit Austin. Polisi juga menemukan bukti rekaman serupa di Peter MacCallum Cancer Center dan Rumah Sakit Royal Melbourne.

Awalnya, Cho hanya dihadapkan dengan enam dakwaan, tetapi jumlahnya bertambah menjadi lebih dari 127 dakwaan tambahan, termasuk tuduhan rekam pribadi tanpa izin. Total dakwaan kini mencapai angka yang hampir mencapai 500. Pengacaranya, Julian McMahon, menanggapi kekhawatiran jaksa bahwa kliennya mungkin mengganggu saksi dengan menyatakan, “Ada anggapan di sini bahwa jika klien saya terlibat dalam tindak pidana mengganggu para saksi, hal itu tidak akan memengaruhi hasil kasus.”

Sampai saat ini, Cho belum mengajukan pembelaan formal. Ia pertama kali tiba di Australia pada tahun 2017 sebagai mahasiswa kedokteran di Universitas Monash, Melbourne. Sejak itu, ia membangun karier medis hingga menjadi residen sebelum perkara ini terbongkar.

Perawatan profesional yang seharusnya memberinya kepercayaan masyarakat justru menjadi sorotan negatif. Kasus ini mengingatkan betapa pentingnya etika dan integritas dalam profesi medis. Pelanggaran seperti ini tidak hanya merusak reputasi individu, tetapi juga mempengaruhi kepercayaan publik terhadap sistem kesehatan. Setiap profesi, terutama yang berhubungan langsung dengan kehidupan orang, harus dipertanggungjawabkan dengan tanggung jawab yang tinggi.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan