Bamsoet Mengajak Alumni Lemhannas untuk Memperkuat Peran Bangun Keamanan Nasional

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bambang Soesatyo, anggota DPR RI, mengajak Ikatan Keluarga Alumni (IKAL) Lemhannas untuk memperkuat peran dalam mengukuh ketahanan nasional guna menghadapi geopolitik global yang semakin dinamis. Ia menanggapi bahwa situasi di kawasan Indo-Pasifik, seperti ketegangan di Laut Cina Selatan dan Selat Taiwan, langsung memengaruhi stabilitas regional serta rute perdagangan Indonesia. Ketahanan nasional membutuhkan persiapan holistik, mulai dari keamanan maritim di Natuna hingga manajemen energi dan keamanan siber.

Menurutnya, IKAL Lemhanas harus fokus pada tiga bidang: keamanan maritim, ketahanan siber, serta transisi energi. Dalam kondisi geopolitik yang tidak stabil, IKAL harus berperan sebagai penyelesaian masalah yang menghubungkan kebijakan, teknologi, dan pelaksanaan lapangan. Ucapan ini disampaikannya saat Munas V IKAL Lemhanas 2025 di Gedung Pancagatra Jakarta.

Alumni KSA XIII 2005 ini juga membahas bahwa kondisi geopolitik mempengaruhi perekonomian Indonesia. Data inflasi Juli 2025 tercatat 2,37 persen, sedangkan cadangan devisa tetap kuat sekitar 152 miliar dolar AS. Pemulihan ekonomi tahun ini diproyeksikan 4,8 persen, didukung ekspor tahun 2024 yang mencapai 264,7 miliar dolar AS. Bambang Soesatyo menekankan pentingnya disiplin kebijakan, diversifikasi pasar, dan peningkatan nilai tambah industri untuk menjaga fondasi makro ini.

Perkembangan ekonomi digital Indonesia, dibawa oleh 221 juta pengguna internet, menuntut peningkatan literasi keamanan siber dan manajemen data. Potensi ekonomi digital ini harus dimanfaatkan optimal bagi perekonomian tanpa terjebak masalah keamanan data dan informasi palsu. Selain itu, Bambang menegaskan bahwa sektor pertahanan membutuhkan akselerasi modernisasi alat senjata dan keberesian operasi gabungan yang sesuai dengan kemampuan keuangan negara. Dana pertahanan tahun 2025 sebesar Rp 165,2 triliun memerlukan perencanaan yang matang untuk membangun ketahanan nasional yang terukur, seperti penguatan patroli dan sensor maritim.

Kejadian serangan ransomware pada Pusat Data Nasional tahun 2024 sebagai pemberitahuan untuk memperkuat keamanan siber. Alumni Lemhanas dari berbagai sektor, baik pemerintah, BUMN, maupun swasta, diharapkan berperan aktif dalam mengukuh standar keamanan siber, memperbaiki respons insiden, dan membangun keandalan pusat data nasional.

Di era globalisasi yang cepat berubah, ketahanan nasional bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga komunitas seperti IKAL Lemhanas. Kreativitas, kolaborasi, dan kebijakan yang bijak menjadi kunci untuk menghadapi dinamika geopolitik dan ekonomi yang menggairahkan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan