Waspada Penyakit TBC di Kota Tasikmalaya, Setiap Tahun Ribuan Kasus Terjadi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Tuberculosis atau TBC merupakan salah satu penyakit yang menjadi perhatian serius di Kota Tasikmalaya. Penularan ini memerlukan perhatian dan upaya pencegahan yang tegas dari masyarakat.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya pada tahun 2024 menunjukkan bahwa jumlah kasus TBC mencapai 4.736 orang. Dari total tersebut, 266 orang hilang kontak, 58 orang meninggal sebelum dapat mendapatkan pengobatan, dan 18 orang menolak perawatan dengan alasan-alasan tertentu.

Menurut Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Asep Hendra, data tahun 2025 masih dalam proses validasi sehingga belum dapat disajikan secara lengkap. “Kami belum melakukan rekapitulasi data untuk tahun ini,” kata dr Asep Hendra kepada Radar, Kamis (21/8/2025).

Hingga bulan Juli 2025, informasi yang beredar menyebutkan bahwa jumlah penderita TBC di Kota Tasikmalaya telah mencapai 2.400 orang, dengan 15 kasus kematian terkait.

Dr Asep Hendra mengakui bahwa setiap tahun jumlah kasus TBC mencapai ribuan. Namun, jika dianalisis persentasenya, angka tersebut masih dapat dikendalikan. “Misalnya, dari 700 ribu penduduk, kalau temuan kasus adalah 4.000, itu berarti masih dalam tolerance nol koma persen,” jelasnya.

Meskipun demikian, penyakit ini tidak boleh diremehkan. Jika tidak ditangani dengan serius, TBC bisa berakibat fatal. “Kematian akibat TBC bukan hanya karena penyakit itu sendiri, tetapi juga karena komplikasi seperti diabetes dan penyakit lain yang diderita pasien,” tambahnya.

Bakteri TBC merambat melalui udara, khususnya melalui air liur saat batuk atau bersin. Oleh karena itu, masyarakat harus menjaga kebersihan dan pola hidup sehat untuk mencegah penularan. “Seperti saat pandemi COVID-19, penting untuk selalu mencuci tangan dan mempertahankan kebersihan,” katanya.

Walaupun TBC menular, pasien tidak perlu dihindari karena penyakit ini dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. “Pasien TBC tidak perlu dikucilkan, karena mereka tetap bisa sembuh,” tegasnya.

Pengobatan TBC harus dilakukan dengan disiplin mengonsumsi obat dan meningkatkan gizi. Dalam waktu enam bulan, pasien dapat sembuh dan tidak lagi menularkan penyakit ini, asalkan proses perawatan dilanjutkan dengan baik.

Penyakit TBC tetap menjadi masalah kesehatan yang serius, tetapi dengan kesadaran dan tindakan tegas, penularan dapat dikurangi. Hindari kelewatan dalam pengobatan dan selalu prioritaskan kesehatan untuk melindungi diri dan orang sekitar. Setiap langkah kecil dalam menjaga kebersihan dan pola hidup sehat akan memberikan dampak besar dalam mencegah penyakit ini.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan