Puan Menetapkan Aturan Makan Snack Saat Rapat DPR Agar Tidak Terbuang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan anggota-anggotanya untuk bijaksana dalam mengonsumsi makanan selama rapat. Ia mendorong mereka untuk menyelesaikan makanan yang telah disuguhkan.

Puan melirik isu snack yang seringkali berlebihan dalam setiap rapat. Menurutnya, penyajian tersebut harus diadaptasi berdasarkan kebutuhan aktual. “Saya selalu mengingatkan agar dalam setiap pertemuan, makanannya jangan berlebihan, melainkan sesuai dengan kebutuhan,” ucap Puan kepada wartawan, Jumat (22/8/2025).

Ia juga menyarankan agar snack yang disajikan hanya terdiri dari tiga jenis sajian. Tidak masalah jika variasi makanan berubah-ubah pada setiap rapat karena kehadiran anggota berbeda. “Makanan yang disiapkan sebaiknya terdiri dari tiga jenis snack saja. Jika setiap rapat berubah-ubah itu normal, karena pesertanya berbeda,” jelasnya.

Puan menambah, anggota harus lebih memperhatikan makanan yang dadaikan. “Jangan sampai makanan menjadi sia-sia. Kalau memang diambil, sebaiknya habiskan agar tidak menjadi buang-buas,” tegas dia.

Sebagai catatan, anggota DPR saat ini menjadi sorotan karena sejumlah Tunjangan yang diterima. Salah satunya adalah tunjangan rumah sebesar Rp 50 juta per bulan.

Wakil Ketua DPR, Adies Kadir, telah membahas isu ini. Menurutnya, jumlah tersebut sudah masuk akal karena setiap anggota memerlukan tempat tinggal yang nyaman. “Rp 50 juta per bulan untuk anggota logis. Para pimpinan tidak memperoleh Tunjangan ini karena sudah mendapatkan rumah dinas,” jelas Adies.

Harganya juga diukur dengan harga sewa di sekitar Senayan sekitar Rp 3 juta per bulan. Namun, Adies merasa anggota kurang nyaman dengan tinggal di kos-kosan. “Anggota biasanya tidak nyaman tinggal di kos-kosan. Se Leningan rumah di sekitar Senayan harganya antara Rp 40-50 juta. Mereka juga memerlukan garasi untuk mobilnya,” tambahnya.

Kegiatan kepala negara bukan hanya memberikan keputusan, tetapi juga memberikan contoh. Ketika semua pikir tentang peningkatan produktivitas, mulai dari hal yang sepele seperti penuhnya makanan sederhana dapat menjadi titik awal. Hal seperti ini juga dapat mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola sumber daya, bukan hanya secara finansial, tetapi juga lingkungan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan