Penyakit Luka Diabetes Basah pada Kaki dan Cara Mengatasi Masalahnya

Diabetes lebih sering dikenal sebagai kondisi dimana kadar gula darah atau glukosa dalam tubuh terlampau tinggi. Hal ini terjadi ketika pankreas mengalami gangguan dalam memproduksi insulin secara optimal atau bahkan tidak mampu menghasilkan hormon tersebut sama sekali. Insulin sendiri berperan penting dalam membantu sel tubuh menyerap glukosa untuk dijadikan energi.

Kondisi ini juga dapat timbul ketika tubuh tidak merespon terhadap insulin yang ada. Diabetes perlu dikendalikan dengan baik untuk mencegah komplikasi serius seperti penyakit jantung, masalah penglihatan, hingga infeksi luka yang sulit untuk sembuh.

Terdapat dua jenis utama diabetes, yakni tipe satu dan tipe dua. Diabetes tipe satu terjadi akibat masalah autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Alasan pasti mengenai hal ini masih belum diketahui.

Sementara itu, diabetes tipe dua muncul ketika tubuh tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau sel tubuh tidak merespon insulin dengan baik, kondisi yang dikenal sebagai resisten insulin. Jenis diabetes ini dianggap paling umum dan terkait erat dengan pola hidup yang tidak sehat.

Istilah diabetes basah bukanlah istilah medis resmi. Menurut dr Benedict Sastro, SpPD, diabetes tidak dibagi menjadi tipe kering atau basah. Istilah tersebut hanya digunakan oleh masyarakat umum. Jika ada yang menyebut diabetes basah, biasanya merujuk pada kondisi dimana pasien mengalami luka.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri luka yang mungkin dialami oleh pasien diabetes:

1. Luka Bernanah
   Diabetes dapat menyebabkan timbulnya ulkus atau luka bernanah. Hal ini disebabkan oleh kadar glukosa yang terus tinggi, menjadikan tubuh lebih rentan terhadap bakteri dan membuat proses penyembuhan luka menjadi sulit. Dr Ben menjelaskan bahwa luka pada diabetes merupakan komplikasi dari penyakit yang telah lama berkepanjangan, sehingga telah merusak pembuluh darah.

2. Luka Lama Sembuh
   Pasien diabetes lebih rentan terhadap infeksi, dan proses penyembuhan mereka cenderung lambat. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan serta kualitas hidup. Luka di kaki, misalnya, bisa membuat berjalan menjadi sulit dan menimbulkan nyeri saat beraktivitas.

3. Nyeri Berkurang
   Luka yang muncul pada pasien diabetes seringkali mengalami penurunan nyeri karena neuropati diabetik. Kondisi ini terjadi ketika kadar gula darah yang tidak terkontrol merusak saraf, mengurangi sensasi di beberapa bagian tubuh. Pasien mungkin tidak menyadari adanya luka, terutama di kaki, sehingga penanganan terlambat dan meningkatkan risiko komplikasi berbahaya.

Untuk mencegah dan mengatasi luka diabetes, pasien perlu menerapkan strategi khusus. Hal ini termasuk mengelola kadar gula darah, mengerjakan perawatan kaki dengan baik, dan segera merawat luka setelah muncul. Berikut adalah langkah-langkah perawatan kaki yang dapat dilakukan setiap hari untuk mencegah infeksi:

• Membersihkan kaki setiap hari
• Mengeringkan kulit dengan menghentak-hentakkan lembut sebelum mengoleskan pelembap
• Menghindari berjalan tanpa kasut atau sandal
• Memotong kuku kaki dengan hati-hati
• Memakai sepatu yang nyaman
• Memeriksa kaki serta bagian dalam sepatu setiap hari
• Meminta dokter memeriksa kaki setiap kali berobat

Jika luka telah muncul, sebaiknya segera ditangani sebelum kondisinya memburuk, seperti luka yang bernanah atau sangat nyeri. Bersihkan luka terlebih dulu, lalu tutup dengan perban yang bersih, dan ganti perban secara rutin setiap hari. Jangan lupa selalu menggunakan alas kaki dan kaus kaki untuk mencegah luka terpapar potensi patogen. Berjalan tanpa alas kaki bisa meningkatkan risiko infeksi.

Mengelola diabetes dengan baik bukan hanya tentang mengontrol gula darah, tetapi juga tentang memperhatikan setiap aspek kesehatan tubuh. Dengan perawatan yang konsisten dan pengetahuan yang tepat, komplikasi serius dapat dihindari, dan kualitas hidup dapat dipertahankan.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page