Polisi Kota Bogor telah menangkap enam orang yang terlibat dalam kelompok pencopet yang aktif di beberapa lokasi strategis seperti jalur SSA, Lapangan Sempur, dan Stasiun Bogor. Kelompok ini telah mencuri total uang senilai Rp126,597,000 dari 14 tempat kejadian peristiwa (TKP) dan korban.
Menurut Kompol Aji Riznaldi, Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota, kerugian yang dialami korban tersebut adalah hasil perhitungan gabungan dari semua kasus yang terjadi di tempat-tempat tersebut. Dia menjelaskan bahwa kelompok pencopet ini terbagi menjadi dua grup. Satu kelompok beraksi di sepanjang jalur SSA dan Lapangan Sempur, sementara kelompok lainnya berfokus pada Stasiun Bogor.
Grup pertama menargetkan penumpang kereta yang sedang pulang atau pergi kerja di stasiun, sementara grup kedua menyasar warga yang sedang melakukan aktivitas fisik di jalur SSA dan Lapangan Sempur. “Para pencopet ini memilih korban yang sedang aktif, seperti orang yang sedang berolahraga atau pulang kerja,” ujar Aji.
Selain itu, kelompok ini telah terorganisir dengan baik. Menurut Aji, ada dua penadah barang curian yang beroperasi, satu spesialis untuk handphone Android dan satu lagi untuk iPhone. “Para pelaku kemudian menjual barang hasil curian mereka kepada penadah ini,” tambahnya.
Dari enam tersangka yang ditangkap, dua di antaranya, yakni Febri Sidabutar dan Imam Syafei, mengalami luka tembak pada kakinya saat mencoba kabur saat penangkapan. Penangkapan ini berhasil dilakukan setelah Polresta Bogor Kota menindaklanjuti laporan dari wanita berinisial MR, yang mengaku telah dicopet saat berolahraga di jalur SSA Jl. Jalak Harupat pada tanggal 16 Agustus 2025.
Kemudian ditemukan bahwa kegiatan pencopetan ini telah berlangsung sejak tahun sebelumnya, dan ada 14 laporan (LP) yang terkait dengan kelompok ini.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa pencegahan pencopetan di area padat penduduk seperti stasiun kereta api dan jalur olahraga memerlukan solusi yang lebih khusus. Penyelidikan terhadap modus operandi pencopet modern menunjukkan adanya perbedaan taktik antara kelompok yang menyasar korban di transportasi umum dan mereka yang beraksi di area rekreasi. Penyelesaian kasus ini juga mendukung pendekatan berkelompok dalam investigasi pengedaran barang curian yang melibatkan penadah。
Analisis unik dan simplifikasi: Pencopet modern sering kali beroperasi secara terorganisir dengan perannya yang jelas. Hal ini menegaskan pentingnya kerja sama antara polisi dan masyarakat dalam mencegah kejahatan ini. Strategi pencegahan juga harus difokuskan pada area yang menjadi sasaran utama para pelaku.
Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya sikap waspada masyarakat dalam mencegah pencopetan. Dengan menjaga barang-barang milik pribadi secara ketat dan melaporkan langsung ke pihak berwenang jika terjadi kecurangan, kasus-kasus seperti ini dapat lebih cepat ditangani.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.