Pemerintah Provinsi Banten Anggar Rp 180 Miliar untuk Pembangunan 60 Titik Jalan Desa pada Tahun 2025

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Provinsi Banten merencanakan investasi sebesar Rp 180 miliar untuk membangun 60 titik jalan di sektor perdesaan dalam kerangka program Bangun Jalan Desa Sejahtera (Bang Andra). Jumlah tersebut mencakup pembangunan jalan sepanjang 63 kilometer.

Sekda Banten, Deden Apriandhi Hartawan, menuturkan bahwa ada 431 usulan perbaikan jalan dari berbagai pemerintahan kabupaten atau kota. Namun, hanya 60 titik yang akan dikerjakan dalam tahun ini. Ia juga menekankan bahwa semua usulan divalidasi dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan aspirasi dari DPRD.

Perencanaan pembangunan ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga memperhatikan dampak positif bagi masyarakat. Beberapa faktor yang diperhatikan, seperti aksesibilitas ke fasilitas kesehatan, pendidikan, dan sentra pertanian.

Awalnya, ada 40 titik jalan yang akan dibangun dengan anggaran APBD murni sebesar Rp 83 miliar untuk jalur sepanjang 33 kilometer. Kemudian, tambahan 20 titik dikembangkan melalui APBD perubahan dengan dana sebesar Rp 100 miliar untuk 30 kilometer. Tujuannya, mengurangi jumlah desa tertinggal dengan meningkatkan aksesibilitas fasilitas dasar.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Banten, Arlan Marzan, menyebutkan bahwa Kabupaten Lebak adalah daerah dengan usulan perbaikan jalan desa paling banyak, diikuti oleh Kabupaten Pandeglang. Beberapa daerah lain seperti Kabupaten Serang, Tangerang, dan Kota Serang juga mengambil bagian. Arlan juga menjelaskan bahwa untuk wilayah dengan tanah lembek, seperti di Lebak Selatan dan Pandeglang Selatan, pembangunan jalan lebih memprioritkan metode betonisasi untuk keberlanjutan.

Di wilayah dengan tanah keras dan lalu lintas normal, biasanya dipakai hotmix. Namun, di selatan Banten, tanah yang lebih lembek memerlukan penguatan dengan beton, yang juga mempengaruhi naiknya anggaran APBD perubahan. Hal ini dikarenakan 90 persen jalan di daerah tersebut menggunakan betonisasi.

Dengan investasi ini, Pemprov Banten berharap dapat mengembangkan infrastruktur perdesaan yang lebih baik, yang nantinya akan menunjang kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut. Ini juga menjadi Example from real world untuk pemerintah daerah lain dalam merencanakan pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.

Pembangunan jalan di Desa Banten bukan hanya tentang mengaspal permukaan, tetapi juga tentang meringkatkan konektivitas dan kemanusiaan. Ini adalah langkah penting menuju Banten yang lebih sejahtera, di mana setiap desa memiliki akses yang sama terhadap peluang dan fasilitas dasar.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan