Operasi Israel Melanda Kota Gaza Kembali

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pada Kamis (21/8/2025), militer Israel mulai melaksanakan operasi militer untuk mengambil alih Kota Gaza. Menurut laporan Reuters, anggota pasukan Israel yang berjumlah ratusan ribu sudah dipertemukan di pinggiran kota tersebut. Brigadir Jenderal Effie Defrin, juru bicara militer Israel, mengatakan bahwa pasukan telah melakukan serangan awal dan berhasil menguasai bagian pinggiran Kota Gaza. Dia juga mengklaim bahwa Hamas telah kehilangan kekuatan pertahanan.

Hamas, melalui saluran Telegram-nya, mengecamтвердное заявление о начале операции как попытку Netanyahu untuk terus melanjutkan perang terhadap warga sipil Gaza. Mereka menuduh Netanyahu menghalangi kesepakatan gencatan senjata yang diajukan untuk menghentikan pertempuran dan membebaskan sandera. Hamas menelepon Netanyahu sebagai pengendaran utama yang menghalangi kesepakatan damai.

Langkah Israel menuai kecaman dari beragam negara. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut rencana tersebut akan menimbulkan bencana bagi kedua belah pihak dan menyeret wilayah tersebut ke dalam perang yang tak henti-henti. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, telah menyetujui pengerahan cadangan militer sebanyak 60.000 personel untuk ekspedisi ini.

Jerman juga mengakui ketidaksetujuan terhadap eskalasi kekerasan di Gaza. Steffen Hebestreit, juru bicara pemerintah Jerman, bilang sulit memahami bagaimana tindakan ini dapat membantu pembebasan sandera atau gencatan senjata. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, mengatakan bahwa operasi militer Israel telah menghancurkan harapan damai di Timur Tengah dan menyebabkan kebrutalan serta kelaparan di Gaza.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, meminta gencatan senjata segera untuk menghindari lebih banyak korban jiwa dan kerusakan. Dia memperingatkan bahwa operasi militer terhadap Gaza akan mengakibatkan kerugian yang lebih besar bagi kedua belah pihak.

Netanyahu, dalam sebuah pernyataan pada Jumat (22/8/2025), menyatakan dukungan terhadap rencana militer Israel untuk menguasai Gaza dan mengalahkan Hamas. Dia juga menginstruksikan negosiasi segera untuk pembebasan semua sandera Israel dan mengakhiri perang dengan hasil yang memuaskan. Para mediator telah menunggu berhari-hari terkait gencatan senjata kedua pihak. Netanyahu menegaskan bahwa upaya untuk mengalahkan Hamas dan membebaskan sandera merupakan tujuan utama yang berjalan bersamaan.

Perang Gaza yang telah berkepanjangan ini membawa dampak humaniter yang sangat mencekam, dengan ribuan korban jiwa sipil dan kekurangan akses terhadap bahan-bahan dasar. Situasi ini menuntut tindakan internasional yang lebih kuat untuk mengakhiri kekerasan dan mendorong perundingan damai yang berkeadilan bagi kedua belah pihak.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan