Di kota Yogyakarta, sebuah UMKM yang bergerak di bidang pengolahan susu telah meraih kesuksesan signifikan. Sweet Sundae, usaha ini, berhasil memperoleh pendapatan yang mencapai Rp 1 miliar dari kegiatan penyuplai susu untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Yuki Rahmayanti, salah satu pemilik dan co-founder Sweet Sundae, menjelaskan bahwa mereka telah terlibat dalam program MBG sejak bulan Februari 2025. Saat ini, ada minimal lima Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memesan stok susu dari usahanya. SPPG tersebut tersebar di beberapa daerah di Jawa Tengah, seperti Magelang, Purworejo, Cilacap, dan Semarang.
Setiap SPPG melakukan pemesanan sebesar 12 ribu botol susu per hari dengan ukuran masing-masing 100 ml. Yuki menyampaikan informasi ini saat ditemui di lokasi usahanya di Yogyakarta, pada hari Kamis tanggal 21 Agustus 2025.
Penyuplian susu dilakukan dua kali setiap minggu oleh setiap SPPG. Di bulan mendatang, Sweet Sundae juga akan mulai memasok susu untuk delapan SPPG tambahan.
Kelebihan permintaan susu ini memaksa mereka untuk membuka peternakan sendiri. Saat ini, mereka memiliki 97 ekor sapi yang mampu menghasilkan 4,5 ton susu setiap hari.
Yuki mengungkapkan bahwa awalnya mereka mulai terlibat dalam program MBG setelah beberapa SPPG mendatangi usahanya dan menawarkan kerja sama untuk menyuplai susu plain atau susu murni. Namun, Yuki tidak menerima tawaran tersebut begitu saja dan memilih SPPG berdasarkan kriteria tertentu.
Dia memberlakukan syarat agar SPPG membayar secara tunai di awal transaksi, karena pernah terjadi penanganan pembayaran yang lambat. “Kecelakaan terjadi pada Februari kemarin karena mungkin mereka sistemaannya masih menggunakan pembayaran reimburse. Mereka menggunakan sistem reimburse. Akhirnya stabilitas tercapai pada bulan Maret,” jelas Yuki.
Selain itu, tim pemasaran mereka juga melakukan verifikasi terhadap SPPG yang melihat untuk bekerja sama. Hal ini karena banyak SPPG yang berperan sebagai perantara atau broker. Sweet Sundae juga meminta adanya Letter of Intent (LOI) sebelum kerja sama dimulai.
“Kami memiliki perjanjian bahwa mereka harus mengirimkan LOI. Kemudian kami akan membalas dengan surat penawaran. Setelah itu, jika disentujui, kami akan menandatangani MOU. Kami bekerja sama selama lima tahun,” jelas dia.
Dari kegiatan penyuplai susu ini, Yuki menyebutkan bahwa mereka telah meraih pendapatan melebihi Rp 1 miliar. Pendapatan ini juga dapat memberikan keuntungan berupa bonus kepada karyawan. Saat ini, Sweet Sundae memiliki 9 karyawan tetap dan 25 karyawan tidak tetap.
“Karena setiap SPPG memiliki patokan harga yang berbeda, karena faktor jarak dan biaya pengiriman juga dipertimbangkan. Namun, secara umum, margin keuntungan cukup memuaskan. Tim saya sudah mendapatkan bonus. Ada yang membeli sepatu baru, ada yang membeli hp baru. Nominal bonus hingga saat ini telah mencapai di atas Rp 1 miliar,” jelas Yuki.
Selain susu, Sweet Sundae juga memproduksi produk susu lainnya, seperti gelato dan butter. Gelato umumnya dijual di tempat-tempat pariwisata, sementara butter dan susu disuplai ke hotel, restoran, catering, dan kafe. Produk-produk mereka telah diekspor ke Uni Emirat Arab (UEA) dengan nilai ekspor Rp 394 juta.
Yuki memulai usaha ini bersama suaminya sejak 2008 dan mulai berfokus secara serius pada tahun 2011. Dalam perjalanan bisnis, mereka tidak lepas dari tantangan, terutama saat pandemi pada tahun 2019. Sebelum pandemi, produk mereka sudah dipasarkan hingga di luar Pulau Jawa.
Kesuksesan bisnis mereka tidak lepas dari dukungan Bank Indonesia (BI) yang memberikan pembinaan dan pelatihan secara rutin. Selain itu, BI juga membantu membuka akses pasar produk mereka sehingga semakin dikenal masyarakat.
“Kadang ada beberapa lembaga yang memberikan pembinaan, UMKM sudah naik kelas. Tapi dengan BI ada jenjangnya. Misalnya, jika kita sudah naik ke kelas 2, pelatihan akan dilakukan di kelas 2. Setelah itu naik lagi ke kelas 3, dan seterusnya. Jenjangnya seperti itu. Para mentornya dan pelatihnya juga sangat terampil dan ekspert dalam bidangnya,” terang dia.
Cerita Sweet Sundae menjadi contoh inspirasi bagaimana UMKM dapat tumbuh dan berkembang dengan strategi yang tepat, kerja keras, dan dukungan dari berbagai pihak. Dengan tanggap terhadap peluang dan manajemen yang baik, bisnis kecil dapat meraih kesuksesan yang signifikan.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Owner Thecuy.com