Turunnya Angka Kemiskinan di Kota Banjar dalam Lima Tahun Terakhir

Angka kemiskinan di Kota Banjar mengalami penurunan selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2022, Kota Banjar dengan empat kecamatannya mencatat 1,38 persen warga miskin, yang setara dengan 2.490 jiwa. Namun, tahun berikutnya angka ini turun drastis menjadi 0,04 persen atau hanya 77 jiwa (15 keluarga). Sayangnya, pada 2024 angka kemiskinan kembali naik menjadi 0,95 persen menurut data BPS Provinsi Jawa Barat yang dirilis 16 Juli 2024.

Menurut Ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Banjar, H Supriana, melalui Sekretaris H Andi Bastian, penurunan kemiskinan terjadi dari 2022 hingga 2023, namun tahun 2024 mengalami kenaikan kecil. Data kemiskinan ekstrem untuk tahun 2025 masih dalam tahap perhitungan dan akan diumumkan akhir tahun.

Kecamatan Pataruman memiliki angka kemiskinan ekstrem tertinggi di Kota Banjar pada tahun 2023, dengan 7 keluarga atau 35 jiwa. Di dalam wilayah tersebut, Kelurahan Pataruman sendirian mencatat 3 keluarga atau 16 jiwa. Kategori miskin ekstrem ditentukan berdasarkan pengeluaran per kapita di bawah garis kemiskinan (GK), yang di Kota Banjar pada 2024 ditetapkan BPS sebesar Rp430.590 per bulan.

Faktor peningkatan kemiskinan ekstrem ditandai dengan berbagai masalah, seperti akses pekerjaan yang terbatas, keterbatasan lapangan kerja dengan upah layak, dan kualitas keterampilan SDM yang rendah, hanya 5,43 persen sesuai kebutuhan pasar kerja tahun 2023. Pendidikan juga menjadi salah satu isu, dengan rata-rata lama sekolah warga hanya 8,79 tahun. Sebagai tambahan, akses kesehatan, biaya pengobatan tinggi, dan infrastruktur dasar yang tidak memadai, seperti jalan, transportasi, air bersih, dan sanitasi, juga diperparah kondisi masyarakat.

Sektor pertanian, yang masih menjadi mata pencaharian utama warga, menghadapi tantangan lahan sempit, perubahan iklim, dan fluktuasi harga hasil panen. Data menunjukkan Indeks Ketahanan Pangan (IKP) tahun 2023 masih pada angka 79,55 persen. Selain itu, hanya 75,21 persen rumah tangga memiliki akses terhadap hunian yang layak pada tahun 2023.

Kota Banjar menyadari tantangan besar dalam mengatasi kemiskinan. Perbaikan akses pendidikan, pelatihan keterampilan, dan perbaikan infrastruktur dasar menjadi langkah penting. Kota ini juga perlu mengembangkan lapangan kerja yang memadai untuk menaikkan kesejahteraan warga. Dengan upaya kerja sama di berbagai sektor, Kota Banjar dapat menghadapi tantangan kemiskinan lebih efektif dan mengedepankan kepentingan masyarakat untuk masa depan yang lebih baik.

Tantangan kemiskinan di Kota Banjar menuntut upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Melalui pendekatan terpadu, Kota Banjar dapat mencapai tujuan pengentasan kemiskinan dengan lebih efektif. Investasi pada pendidikan dan pelatihan keterampilan akan mempersiapkan generasi muda untuk memasuki dunia kerja dengan lebih siap. Perbaikan akses kesehatan dan infrastruktur dasar juga menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas hidup warga. Kota Banjar memiliki potensi besar untuk menjadi kota yang sejahtera, dan dengan komitmen bersama, tantangan kemiskinan dapat diatasi untuk kebaikan semua warga.

Baca juga Berita lainnya di News Page