Pemangku Pekerjaan Desa Panjang Desak Pencabutan Izin Keramba Jaring Apung di Pantai Timur Pangandaran

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Forum pelestarian pariwisata di Pangandaran terus mengajukan permohonan agar izin penggunaan Keramba Jaring Apung (KJA) yang dimiliki oleh pihak swasta di Pantai Timur Pangandaran segera dicabut. Ketua forum tersebut, Adi Pranyoto, menyatakan bahwa walaupun ada KJA milik Universitas Padjadjaran yang digunakan untuk kegiatan penelitian, forum tidak menentang keberadaannya. Namun, mereka menolak keras eksistensi KJA milik swasta di pantai tersebut karena dianggap akan mengganggu perkembangan industri pariwisata setempat.

Pelaku usaha pariwisata menjadi pusat perhatian dalam gerakan penolakan ini, karena mereka merasa kegiatan KJA menghambat kegiatan mereka. Forum ini sangat peduli dengan kelangsungan industri pariwisata di Kabupaten Pangandaran. Menurut Adi, wilayah pantai yang berada dalam radius satu mil dari garis pantai seharusnya disetujui untuk kegiatan konservasi dan aktivitas nelayan tradisional, seperti nelayan yang menggunakan jaring arad. Keberadaan KJA di Pantai Timur dianggap akan merugikan nelayan tradisional, yang hanya akan menemukan sampah plastik dalam usaha tangkapan mereka.

Selain itu, KJA juga dianggap berpotensi merusak terumbu karang, yang merupakan habitat bagi berbagai jenis ikan dan tempat berkembang biak biota laut. Jangkar-jangkar KJA dapat merusak ekosistem perairan, terutama terumbu karang yang menjadi sarana hidup iklim laut. Aktivitas watersport juga akan mengalami dampak negatif karena terbatasnya ruang kegiatan wisata, sehingga potensi pariwisata Pantai Timur yang besar akan terhambat.

Pantai Timur memiliki potensi wisata yang besar, dan forum ini sedang memberika edukasi terkait kesadaran wisata. Mereka tetap berkomitmen untuk membela pelaku usaha pariwisata yang merasa terancam keberlangsungan usahanya. Kegiatan pariwisata di Pantai Timur juga memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pangandaran.

Menurut data terbaru, kawasan pantai yang dilindungi konservasi mampu meningkatkan daya tarik wisata alam. Studi kasus di Pantai Batu Karas menunjukkan bahwa pemeliharaan ekosistem pantai dapat meningkatkan jumlah wisatawan hingga 30% dalam waktu satu tahun. Selain itu, pelestarian terumbu karang juga dapat meningkatkan biodiversitas laut, yang merupakan faktor penting dalam mendukung aktivitas wisata air.

Pantai Timur Pangandaran memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata yang menarik. Dengan demikian, perlindungan ekosistem dan dukungan kepada nelayan tradisional akan menjadi kunci sukses dalam mempertahankan keberlangsungan pariwisata di daerah ini. Mari kita bekerja bersama untuk menjaga keindahan Pantai Timur agar tetap menjadi daya tarik wisata yang lain.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan