Kecaman diberi kepada Israel setelah mereka memulai operasi militer untuk menguasai Kota Gaza, kota terbesar di Jalur Gaza. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mencatat bahwa langkah ini akan memicu “bencana” dan mengakibatkan “perang permanen” di wilayah tersebut.
Macron mengungkapkan pendapatnya melalui media sosial, seperti dilansir AFP dan Reuters pada Kamis (21/8/2025). Menurutnya, serangan militer Israel untuk menguasai Kota Gaza hanya akan membawa “bencana total” bagi kedua belah pihak. Dia juga mengulangi seruannya untuk misi stabilisasi internasional.
Pernyataan Macron datang setelah Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (20/8) menyetujui rencana militer tersebut. Katz mengizinkan pemanggilan sekitar 60.000 tentara cadangan. Setelah persetujuan itu, militer Israel mengumumkan pelaksanaan langkah awal operasi untuk merebut Kota Gaza. Menurut Tel Aviv, pasukan mereka telah menguasai pinggiran kota tersebut, dengan gerakan gerilya dari pasukan Hamas yang dinilai “babak belur.” Namun, operasi ini juga menyebabkan ribuan warga terpaksa mengungsi.
Jerman juga mengecam tindakan Israel. Juru bicara pemerintah Berlin, Steffen Meyer, mengatakan kepada wartawan bahwa Jerman merasa kesulitan memahami bagaimana operasi militer ini dapat mencapai tujuan pembebasan sandera atau gencatan senjata di Jalur Gaza.
Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, menyatakan bahwa operasi militer Israel yang meluas di Jalur Gaza telah menghancurkan semua harapan perdamaian di Timur Tengah. Dalam kunjungan ke Moskow, dia mengungkapkan kepada Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, bahwa serangan Israel telah menyebabkan “pembantaian dan kelaparan” di wilayah tersebut. Safadi berharap dapat membahas upaya untuk mengakhiri agresi di Gaza serta dampak negatif yang ditimbulkannya. Dia menambahkan bahwa tindakan Israel semakin merusak solusi dua negara dan mematikan prospek perdamaian di kawasan. Selain itu, Safadi menghargai posisi Rusia yang tegas terhadap perang dan tuntutan untuk gencatan senjata permanen.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, juga menyerukan gencatan senjata segera setelah Israel mengumumkan pelaksanaan operasi di Kota Gaza. Menurutnya, hal itu penting untuk menghindari kematian dan kehancuran yang tidak terelakkan akibat operasi militer tersebut.
Setiap tindakan militer selalu membawa konsekuensi berat. Dalam kasus ini, operasi Israel di Gaza bukan hanya menyebabkan kerugian fisik, namun juga merusak prospek perdamaian di Timur Tengah. Ketidaksadarannya dalam menyikapi dampak humaniter dan politik menimbulkan pertanyaan tentang arah masa depan kawasan tersebut. Warisan bentuk konflikt seperti ini bukan hanya berdampak pada generasi sekarang, namun juga generasi mendatang. Solusi jangka panjang diperlukan, tidak hanya untuk mendamaikan kedua belah pihak, tetapi juga untuk membangun kembali kepercayaan dan kebebasan yang hilang.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.