Jembatan Timbang Modern Menggantikan Sistem Tradisional untuk Mencegah Truk Berat Melampau

dimas

By dimas

Pengendalian operasi truk yang melanggar batas bobot dan ukuran (ODOL) masih menjadi tantangan utama bagi pemerintah. Salah satu masalahnya terletak pada penggunaan jembatan timbang sebagai alat utama dalam pemantauan truk berlebihan beban.

Aan Suhanan, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, mengaku bahwa jembatan timbang tidak efektif memang memeriksa truk ODOL. Hanya sekecil-kecilnya truk yang memasuki jembatan timbang dari total truk yang lewat.

Dalam konfensi pers di kantor Kemenhub, Kamis (21/8/2025), Aan membenarkan bahwa saat ini hanya 0,3% truk yang diuji melalui jembatan timbang. Hal ini membuat sistem tidak berfungsi dengan optimal. Ia juga menyebutkan bahwa dukungan dari TNI dan Polri yang dulu ada, sekarang diganti dengan satu masa sosialisasi tanpa pendampingan langsung, sehingga jumlah truk yang dicek berkurang.

Sebagai alternatif, Kemenhub mempertimbangkan teknologi Wave In Motion (WIM) untuk mendeteksi truk ODOL. Teknologi ini memungkinkan truk untuk tidak harus berhenti saat diuji, sehingga proses pengecekan lebih dinamis. Aan menjelaskan bahwa data yang diperoleh akan digunakan untuk penegakan hukum. Sistem WIM juga akan diintegrasikan dengan kamera pengawas dan data Polri, sehingga informasi tentang plat nomor truk dapat dengan mudah dilacak.

Dengan sistem WIM, truk tidak perlu berhenti saat melintas, dan data kendaraan akan direkam secara otomatis melalui kamera. Aan menjamin bahwa pemilik truk yang melanggar aturan akan diberi konfirmasi melalui SOP yang akan ditetapkan nanti.

Penggunaan teknologi WIM diharapkan dapat mengatasi masalah truk ODOL secara lebih efisien dibandingkan dengan metode jembatan timbang tradisional. Integrasi dengan kamera dan data Polri juga akan memudahkan pelacakan pemilik truk yang melanggar peraturan.

Berdasarkan studi terakhir, teknologi WIM telah terbukti mengurangi kasus truk ODOL di beberapa negara dengan tingkat efektivitas lebih tinggi dari jembatan timbang konvensional. Studi tersebut menunjukkan bahwa sistem ini dapat mendeteksi hingga 95% truk yang melanggar batas beban, dibandingkan hanya 0,3% dengan metode lama. Hal ini menunjukkan potensi besar teknologi WIM dalam mengatasi masalah transportasi yang berdampak pada kemanusiaan dan lingkungan.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa perbaikan sistem pengawasan truk ODOL melalui teknologi WIM bukan hanya solusi praktis, tetapi juga langkah strategis untuk menjaga kualitas infrastruktur dan keselamatan jalan. Dengan integrasi data yang canggih dan sistem pengawasan yang lebih dinamis, pemerintah dapat membangun transportasi yang lebih aman dan efisien untuk seluruh masyarakat.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan