Delegasi RI Beranggotakan 105 Peserta Bertanding di WorldSkills ASEAN 2025 Manila

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, telah mengirimkan tim Indonesia untuk berkompetisi di The 14th WorldSkills ASEAN Competition 2025 yang akan berlansung di Manila, Filipina, dari tanggal 26 hingga 28 Agustus 2025. Serah terima delegasi dilakukan di Gedung Vokasi Kemnaker, Jakarta Selatan.

Dalam kesempatan itu, Yassierli mendorong para peserta untuk selalu mempertahankan reputasi negara dan memberikan prestasi terbaik. Ia menegaskan bahwa kerja keras serta dedikasi akan menentukan kesuksesan.

“Berusaha dengan semaksimal mungkin, manfaatkan setiap sumber daya dan waktu yang ada. Dengan komitmen, keseriusan, dan inovasi yang optimal, semoga hasil yang dicapai bisa menjadi yang terbaik,” ungkap Yassierli dalam pernyataannya, Rabu (20/8/2025).

Selain itu, ia juga memintanya untuk menjadi teladan bagi generasi muda dalam membangun keterampilan. Menurut Menaker, kemampuan tidak hanya berasal dari pendidikan formal, namun juga dari latihan terus-menerus.

“Indonesia memiliki keahlian yang tak kalah dengan negara lain, bahkan dalam beberapa bidang kita mampu mengungguli mereka. Ini adalah modal berharga agar Indonesia semakin dihargai di tajuk global,” katanya.

Agung Nur Rohmad, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemnaker, mengungkapkan bahwa Indonesia akan mengirimkan 105 orang delegasi. Mereka terdiri dari 38 kompetitor yang lolos seleksi nasional, 31 ekspertis, dan 36 pejabat resmi.

Kali ini, The 14th WorldSkills ASEAN Competition 2025 akan menyajikan 32 kompetisi keahlian. Indonesia akan bertanding di 19 bidang, seperti Elektronika; Pendingin dan Pengaturan Udara; Teknologi Otomotif; Teknologi Mode; Administrasi Sistem Jaringan IT; Keamanan Siber (Tim); Desain Grafis; Teknologi Web; Layanan Restoran; Recepción Hotel; Pemotongan Ramis; Mekatronika (Tim); Industri 4.0 (Tim); Internet of Things (Tim); Robot Kerjasama; hingga Kontrol Industri.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa kompetisi teknologi dan keterampilan global semakin menonjol dalam era digital ini. Dengan adanya pelatihan berkelanjutan, para peserta memiliki potensi besar untuk mendemoeistrasikan inovasi dan kreativitas yang menandingi negara-negara lain. Inisiatif ini juga dapat menginspirasi generasi muda untuk meningkatkan kualitas pendidikannya dan mempersiapkan diri untuk tantangan global.

Studi kasus menunjukkan bahwa negara-negara dengan partisipasi aktif dalam kompetisi internasional seperti ini seringkali menunjukkan perkembangan signifikan dalam sektor industri dan teknologi mereka. Misalnya, Korea Selatan telah menghadirkan berbagai inovasi dalam bidang robotik dan Elektronika melalui program pelatihan yang kuat. Hal ini mendukung bahwa investasi dalam keterampilan Vokasi sangat penting untuk daya saing global.

Menjelang acara tersebut, para peserta harus terus berfokus pada konsistensi dan kemampuan adaptif mereka. Dalam Dunia industri yang terus berubah, kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dengan cepat adalah kunci kesuksesan. Semangat juang yang tinggi dan dukungan dari semua pihak akan menjadi faktor penting dalam merebut medali di pesta olahraga keterampilan ini.

Penting bagi peserta untuk tidak hanya mengejar kemenangan, tetapi juga memanfaatkan kompetisi ini sebagai peluang untuk belajar dan bertukar pengalaman dengan rekan dari negara lain. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya bisa memperkenalkan diri sebagai peserta yang kompetitif, tetapi juga sebagai Negara yang siap berkolaborasi dalam mendorong kemajuan teknologi dan keterampilan di kawasan ASEAN.

Baca juga Berita lainnya di News Page