Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjalankan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi risiko hujan berlebihan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Aktivitas ini dikordinasikan dari posko Bandara Halim Perdanakusuma.
Pelaksanaan OMC berlangsung antara tanggal 17 hingga 21 Agustus 2025. Kegiatan ini melibatkan kerja sama antara BPBD DKI Jakarta, BMKG, dan TNI Angkatan Udara.
Tindakan ini diambil untuk menghadapi potensi meningkatnya curah hujan pada periode 18-21 Agustus 2025, serta menanggapi peringatan dini terkait kemungkinan banjir di pesisir utara Jakarta dan Kepulauan Seribu.
“Melalui upaya ini, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mengurangi dampak cuaca ekstrem. Dukungan masyarakat melalui pembaruan informasi resmi dan pemeliharaan kebersihan lingkungan sangat krusial dalam usaha mitigasi bersama,” ujar Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, kepada media pada Rabu (20/8/2025).
Sementara itu, Direktur Operasional Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, menjelaskan bahwa OMC bertujuan meratakan distribusi hujan agar tidak terfokus pada daerah rawan genangan. Metode operasi ini didasarkan pada penelitian ilmiah.
“Operasi ini dirancang untuk menjaga agar hujan tersebar merata dan tidak menimbulkan banjir di wilayah tertentu. Melalui kolaborasi institusi, kami berusaha memastikan kegiatan masyarakat dapat berlangsung normal,” katanya.
Hingga 19 Agustus 2025, sudah dilakukan 9 kali penerbangan dengan menaburkan 7,2 ton bahan semai yang berisi NaCl dan CaO, dengan total waktu terbang mencapai 12 jam dan 52 menit. Penyemaian dilakukan di sekitar Perairan Utara DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Subang. Setiap hari, dilaksanakan tiga kali penerbangan dengan rata-rata 800 kg bahan semai per sortie.
Studi kasus terbaru menunjukkan bahwa aplikasi modifikasi cuaca telah berhasil mengurangi intensitas hujan di beberapa kota besar di Indonesia hingga 30% dalam situasi darurat. Infografis berikut visualisasi distribusi hujan sebelum dan sesudah OMC:
[Infografis: Perbandingan distribusi hujan sebelum dan sesudah modifikasi cuaca]
Kesadaran masyarakat tentang risikobanjir dan partisipasi aktif dalam penanganan situasi darurat menjadi kunci dalam menjaga kelestarian kota besar. Dengan teknologi yang terus berkembang, pelaksanaan OMC harus diseimbangkan dengan upaya pencegahan yang lebih holistik, seperti pengelolaan drainage yang efektif dan pemantauan cuaca yang real-time. Masyarakat juga dipanggil untuk selalu waspada pada peringatan dini dan siap menyediakan dukungan saat diperlukan. Jaga lingkungan dan siap menghadapi perubahan cuaca untuk menjaga kebersamaan kita dalam menghadapi tantangan masa depan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.