Pemerintah Amerika Serikat telah meningkatkan imbalan penangkapan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. Tindakan ini langsung memperburuk hubungan antara kedua negara, dengan Maduro menyerukan latihan militer besar-besaran.
Maduro annoncira rencana khusus untuk mengaktifkan lebih dari 4,5 juta anggota milisi di seluruh wilayah Venezuela. Milisi yang sudah dipersiapkan dan dipersenjatai ini bertujuan untuk menghadapi potensi operasi militer AS yang terkait dengan kampanye antinarkoba.
Milik ini awalnya dibentuk oleh pendahulu Maduro, Hugo Chavez, dan menyatakan memiliki anggota sekitar 5 juta jiwa, meskipun angka ini diperkirakan lebih rendah. Total populasi Venezuela sendiri sekitar 30 juta jiwa.
Maduro mengecam ancaman yang diterima dari AS di kawasan Karibia, yang ia sebut berlebihan dan tidak logis. Dia juga mendorong pembentukan milisi di semua sektor, termasuk para petani dan buruh, dengan senapan dan rudal yang akan disediakan untuk mempertahankan wilayah Venezuela.
Maduro juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang mendukung dalam menghadapi ancaman yang ia sebut buruk. Menteri Dalam Negeri Venezuela, Diosdado Cabello, mengklarifikasi bahwa pemerintah telah mengerahkan kekuatan di seluruh Karibia.
Pengumuman Maduro ini datang setelah pemerintah AS menggandakan imbalan penangkapan Maduro menjadi US$ 50 juta, setara dengan lebih dari Rp 812 miliar. Imbalan ini diumumkan pada awal Agustus, dengan alasan tuduhan perdagangan narkoba terhadap pemerintah Maduro.
Jaksa Agung AS, Pam Bondi, secara resmi mengumumkan peningkatan imbalan ini melalui video yang dipublikasikan di media sosial. Bondi menjelaskan bahwa Maduro dianggap sebagai salah satu pengedar narkoba terbesar di dunia dan ancaman bagi keamanan nasional AS.
Imbalan ini jauh lebih besar dibandingkan dengan tawaran sebelumnya yang mencapai US$ 25 juta pada Januari. AS tidak mengakui kemenangan Maduro dalam dua pemilu sebelumnya dan menuduhnya memimpin “Cartel de los Soles”, geng penyelundup kokain. Pemerintahan Trump telah mengeluarkan sanksi terhadap kelompok tersebut.
Selain itu, militer AS dilaporkan mengerahkan kapal-kapal perang di wilayah Karibia bagian selatan, sebagai bagian dari upaya keras Trump untuk menindas kartel narkoba di Amerika Latin.
Keputusan ini membuka kemungkinan Sprei konflik baru di wilayah ini. Maduro telah menunjukkan ketegasan dalam tanggapannya, menunjukkan keinginannya untuk melindungi kedaulatan Venezuela, meskipun dengan cara yang kontroversial. Situasi ini menunjukkan betapa kompleks dan sensitif hubungan internasional saat ini, terutama dalam konteks perang narkoba dan politik regional.
Kegagalan Maduro untuk memenuhi tuntutan demokratis dan tuduhan terkait narkoba yang diungkapkan oleh AS, membuat situasi ini semakin rumit. Tidak hanya berdampak pada stabilitas internal Venezuela, tetapi juga merangsang intervensi luar negeri yang semakin ketat, terutama dari AS. Hal ini mengingatkan betapa pentingnya diplomasi dan komunikasi yang efektif untuk mencegah terjadinya konflik yang lebih besar di wilayah ini.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.
Waduh, adu otot lagi nih. Kira-kira siapa yang menang, senjata canggih atau… eh, semangat juang? Semoga aja nggak sampe beneran perang, ya, kasian penduduknya. Gimana menurut kalian?