Setiap tahunnya, sekitar 70.000 hingga 90.000 warga Jepang menghilang tanpa jejak. Walaupun sebagian besar akhirnya ditemukan, ada yang tetap lenyap seolah tak ada jejak. Beberapa di antaranya bahkan mengatur jejak mereka dengan cermat sebelum menghilang. Mereka dikenal sebagai johatsu, yang berarti “melenyap” dalam bahasa Jepang—orang-orang yang memilih untuk menghilang dan tidak ingin ditemukan kembali.
Istilah ini mulai populer pada tahun 1960-an, tetapi semakin dikenal luas setelah film dokumenter fiksi karya Shohei Imamura, A Man Vanishes, tayang pada 1967. Film ini menceritakan seorang penjual yang tiba-tiba menghilang. Sepuluh tahun berikutnya, istilah ini digunakan secara luas untuk menggambarkan mereka yang melarikan diri dari tekanan hidup, seperti stres kerja atau pernikahan yang tidak bahagia.
Setelah gelembung ekonomi Jepang pecah pada 1990-an, semakin banyak orang terjerat utang, dan fenomena ini semakin merajalela. Pada 1994, Masanori Kashimura menerbitkan buku “The Complete Manual of Disappearance”, yang memberi panduan tentang bagaimana memulai hidup baru dari nol. Orang menghilang karena berbagai alasan—bebas dari rentenir, hubungan abusif, penguntit, atau atasan yang keterlalu keras.
Beberapa lari dari malu akibat bisnis yang gagal atau reputasi yang hancur. Sebuah dokumenter, Johatsu: Into Thin Air, yang dirilis November 2024, mengungkap kisah penderitaan mereka dan orang-orang yang ditinggalkan. Misalnya, seorang pria yang melarikan diri dari kekasih posesif, atau pasangan yang terperangkap dalam kondisi seperti penjara.
Beberapa kasus melibatkan pekerja yang dipaksa membayar denda atas kesalahan, seperti pasangan yang harus tinggal di hotel cinta karena takut bosnya. “Mendengar cerita mereka memang traumatis,” kata seorang warga Jepang. “Kita tahu tentang perusahaan gelap di Jepang, tetapi ini jauh lebih buruk—seolah-olah mereka dalam penjara.”
Fenomena ini menunjukkan betapa tekanan hidup di Jepang bisa menghantui seseorang. Bagi yang menghilang, itu mungkin adalah satu-satunya jalan keluar. Tapi bagi keluarga dan teman-teman yang ditinggalkan, penderitaan terus berlanjut. Mengenai fenomena ini, penting untuk memahami bahwa setiap orang memiliki batas yang berbeda dalam menanggapi tekanan. Jika Anda merasa terkucil atau terperangkap, ada selalu jalan keluar yang lebih baik dari menghilang. Ceritakan masalahmu pada orang yang percaya atau carikan bantuan profesional. Ingat, kehidupan selalu ada jalan lain.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah penulis di thecuy.com, sebuah website yang berfokus membagikan tips keuangan, investasi, dan cara mengelola uang dengan bijak, khususnya untuk pemula yang ingin belajar dari nol.
Melalui thecuy.com, saya ingin membantu pembaca memahami dunia finansial tanpa ribet, dengan bahasa yang sederhana.