Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara tersembunyi mengembangkan tarif impor sebesar 50% untuk produk baja dan aluminium, menyertakan lebih dari 400 kategori tambahan. Kenaikan tarif ini mulai berlaku pada hari Senin waktu setempat.
Barang-barang yang terkena tarif meliputi alat pemadam kebakaran, mesin, bahan konstruksi, hingga bahan kimia khusus yang berisi atau terbuat dari baja dan aluminium. Brian Baldwin, wakil presiden bidang kepabeanan di Kuehne + Nagel International AG, menyatakan melalui LinkedIn bahwa hampir semua komponen yang terbuat dari logam, termasuk plastik dan furnitur, masuk dalam daftar produk yang terkena tarif.
Departemen Perdagangan AS menambahkan bahwa tarif baru mencakup 407 kategori produk. Langkah ini bertujuan untuk memulihkan industri baja dan aluminium di Amerika Serikat. Jeffrey Kessler, Wakil Menteri Perdagangan, menyebut tarif ini sebagai upaya untuk memperluas cakupan dan menutup celah dalam penghindaran tarif yang ada.
Pemerintah AS memperlihatkan daftar produk terkena tarif menggunakan kode kepabeanan, bukan nama produk secara umum. Misalnya, alat pemadam kebakaran hanya dicantumkan sebagai ‘8424.10.0000’, salah satu dari ratusan kode yang ada. Format ini membuat pubik kesulitan untuk memahami produk yang terkena tarif, meskipun para ahli memprediksi dampaknya akan sangat besar.
Menurut Jason Miller, profesor manajemen rantai pasok di Michigan State University, tarif ini sekarang memengaruhi impor senilai setidaknya US$ 320 miliar, naik dari estimasi sebelumnya sekitar US$ 190 miliar. Langkah ini diyakini akan menambah inflasi di Amerika Serikat, especially karena harga domestik sudah mengalami kenaikan sejak Juli.
Kenaikan tarif ini dapat berdampak pada berbagai industri, termasuk pembangunan, manufaktur, dan perdagangan. Konsumen mungkin akan merasakan kenaikan harga produk yang menggunakan baja dan aluminium. Selain itu, industri manufaktur di AS juga dapat mengalami peningkatan biaya produksi, yang mungkin diserahkan ke konsumen melalui harga produk akhir.
Untuk mengatasi dampak tarif ini, beberapa perusahaan mungkin mempertimbangkan untuk memindahkan produksi ke negara lain atau mencari pasokan baja dan aluminium dari sumber lokal. Namun, langkah ini bisa sulit dilakukan karena keterbatasan infrastruktur dan biaya yang lebih tinggi. Akhirnya, tarif baru ini akan menuntut perusahaan dan konsumen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pasar yang mungkin terjadi.
Dampak tarif ini tidak hanya terasa di AS, tetapi juga di negara-negara eksportir baja dan aluminium seperti Kanada, Meksiko, dan Eropa. Mereka mungkin mengalami penurunan ekspor ke AS, yang dapat memengaruhi ekonomi mereka. Namun, AS berharap tarif ini akan mendukung industri lokal dan mengurangi ketiadaan pasokan baja dan aluminium dalam negeri.
Selain itu, tarif baru ini juga bisa memengaruhi perdagangan global, karena negara-negara lain mungkin mengambil langkah balasan dengan menarik naik tarif pada produk AS. Hal ini bisa memicu perang tarif yang lebih besar, yang akan berdampak negatif pada ekonomi global. Oleh karena itu, langkah ini harus dipertimbangkan dengan hati-hati agar tidak menyebabkan kerusakan yang lebih besar.
Dengan demikian, langkah Trump untuk menghadapi tantangan yang dihadapi industri baja dan aluminium di Amerika Serikat mungkin berhasil, tetapi juga akan menghadapi tantangan dan risiko yang signifikan. Perusahaan dan konsumen perlu siap menghadapi perubahan ini dan mencari cara untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Owner Thecuy.com