Di Jakarta, insiden yang mengejutkan terjadi setelah seorang gadis berusia seminggu usia di distrik Kozhikode, Kerala, India, meninggal karena terjangkit Naegleria fowleri, yang dikenal dengan julukan amoeba pemakan otak. Infeksi ini meskipun jarang, sering kali mengakhiri nyawa pasien yang terkena.
Gadis itu awalnya masuk ke Rumah Sakit pada tanggal 13 Agustus 2025 dengan gejala demam yang tidak kunjung sembuh. Keesokan harinya, pasien tersebut dipindahkan ke fasilitas kesehatan lain namun tak bisa diselamatkan di hari yang sama.
Hasil pemeriksaan medis menunjukkan korban tersebut terinfeksi oleh amoeba pemakan otak. Kerusakan ini biasanya menyebar melalui air yang tercemar.
Pada saat ini, pejabat kesehatan daerah sedang menyelidiki sumber kontaminasi. “Setelah menemukan air yang berbahaya, pihak kami akan mencari orang-orang yang mungkin baru saja mandi di sana,” ujar pejabat kesehatan setempat seperti yang tercatat oleh India Times pada hari Rabu, tanggal 20 Agustus 2025.
Kasus ini menjadi kejadian keempat yang dilaporkan di distrik Kozhikode sepanjang tahun ini.
Apa Sih Amoeba Pemakan Otak yang Bisa Membahayakan Hidup?
Naegleria fowleri adalah jenis amoeba yang biasanya hidup di air tawar hangat, seperti danau, sungai, atau mata air panas. Orang yang terinfeksi akan mengalami primary amoebic meningoencephalitis (PAM).
Infeksi terjadi ketika air yang terkena kontaminasi masuk ke celah hidung. Dari situ, amoeba akan bergerak menuju otak dan menghancurkan sel otak dengan cara memakan jaringan serta merilis enzim yang merusak.
Proses tersebut menyebabkan peradangan parah pada otak, yang dikenal sebagai PAM. Tak heran, amoeba ini mendapat julukan ‘pemakan otak’.
Gejala Infeksi Amoeba Pemakan Otak yang Harus Diwaspadai
PAM adalah infeksi serius pada sistem saraf pusat yang hampir selalu berakibat fatal. Angka kematian akibat penyakit ini mencapai 97 persen. Berikut gejala-gejala yang perlu diwaspadai, seperti yang disebutkan oleh Cleveland Clinic:
- Demam tinggi
- Sakit kepala yang sangat hebat
- Mual dan muntah
- Gementar-gementar
- Gejala mirip meningitis, seperti kaku leher dan sensitif terhadap cahaya
- Koma
- Kebingungan
Tidak ada obat spesifik untuk mengatasi infeksi amoeba pemakan otak, tetapi deteksi dan perawatan cepat sangat penting untuk meningkatkan peluang selamat. Karena amoeba ini hanya dapat hidup di air hangat, langkah pencegahan seperti menghindari bermain air di tempat yang tidak terawat dapat membantu mencegah penyakit ini.
Masyarakat dianjurkan untuk selalu waspada terhadap gejala-gejala yang telah disebutkan, terutama setelah beraktivitas di perairan terkontaminasi. Ketika menyadari tanda-tanda infeksi, segera bergegas ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.
Kemajuan dalam ilmu medis dan penelitian terus berusaha menemukan solusi lebih efektif untuk mengatasi infeksi ini. Pengetahuan dan kesadaran akan risiko yang dihadapi sangat penting untuk melindungi diri dan orang tercinta dari bahaya amoeba pemakan otak.
Dalam menghadapi tantangan kesehatan seperti ini, penting untuk terus memperbarui pengetahuan tentang penyakit dan upaya pencegahan. Jaga kesadaran dan tanggung jawab bersama untuk mencegah penyebaran infeksi yang berbahaya.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah penulis di thecuy.com, sebuah website yang berfokus membagikan tips keuangan, investasi, dan cara mengelola uang dengan bijak, khususnya untuk pemula yang ingin belajar dari nol.
Melalui thecuy.com, saya ingin membantu pembaca memahami dunia finansial tanpa ribet, dengan bahasa yang sederhana.