"Gibran Menghadiri Pelepas Kereta Api dan Naik Perahu di tepian Sungai Narosa"

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan rombongan arrivir di Tepian Narosa, desa yang terletak di Kelurahan Teluk Kuantan, Kuantan Tengah, Kuansing. Kunjungan tersebut dilakukan untuk hadir dalam Festival Pacu Jalur. Gibran pun segera turun perahu di Sungai Kuantan untuk menyaksikan aktivitas di sana.

Dokumentasi detik.com di lokasi, Rabu (20/8/2025) pukul 13.38 WIB, Gibran Rakabuming Raka tiba di desa tersebut. Diapun langsung memulai upacara pelepasan perlombaan Pacu Jalur dengan menaikkan bendera hijau sebagai sinyal dimulainya acara. Selvi Ananda, istri Gibran, turut menyertai dalam kegiatan tersebut. Sesudah itu, Gibran memutuskan untuk mengikuti jalur perjalanan perahu di sungai tersebut.

Saat acara berlangsung, Gibran berusaha menghangatkan suasana dengan melambaikan tangan kepada para pengunjung yang hadir. Warga setempat pun ikut menanggapi dengan riang dan memanggil nama Gibran. “Mas Gibran…Mas Gibran,” teriak warga yang hadir.

Dampak acara ini semakin menyolok karena hadirin yang beragam. Selain Gibran dan istrinya, turut hadir juga Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, Gubernur Riau Abdul Wahid, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, Bupati Kuansing Suhardiman Amby, dan Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Sugiyono. Mereka semuanya ikut naik perahu bersama Gibran selama acara berlangsung.

Festival Pacu Jalur 2025 secara resmi dibuka hari ini. Kegiatan yang sudah mulai dikenal secara internasional ini diprakarsai oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana. Dalam pidato pendeknya, Widiyanti mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Kuansing, juga kepada seluruh masyarakat yang telah mempertahankan tradisi budaya ini.

“Kerja sama beramai-ramai ini sesuai dengan arah kebijakan nasional dalam pengembangan event unggulan daerah,” unggah Widiyanti. Ucapan tersebut disampaikannya di Tepian Narosa, Kuansing, Rabu (20/8/2025). Semangat kebanggaan juga tampak ketika perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80 di Istana Merdeka, di mana Pacu Jalur juga tampil.

Menurut Widiyanti, Festival Pacu Jalur telah membuktikan diri sebagai contoh acara budaya yang berhasil menjadi ikon dan beslokasi wisata yang menarik. Kementerian Pariwisata akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas acara ini mulai dari sumber daya manusia, pengembangan ekosistem event, hingga promosi baik di tingkat domestik maupun internasional.

Festival Pacu Jalur bukan hanya sebagai event lokal, melainkan telah berkembang menjadi acara yang menarik perhatian global. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kegiatan budaya dalam pembangunan pariwisata. Melalui kegiatan ini, masyarakat dapat merasakan betapa kaya dan beragam budaya yang dimiliki Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga bisa menjadi salah satu cara untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, sehingga memberikan dampak positif pada perekonomian daerah.

Kegiatan seperti ini juga mengajak semua pihak untuk lebih peduli terhadap budaya. Semangat gotong-royong yang terlihat dalam penjagaan dan pengembangan festival ini harus dijaga agar terus berkembang. Kehadiran para pejabat tinggi juga menunjukkan dukungan pemerintah terhadap kegiatan budaya. Hal ini perlu menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melestarikan dan mengembangkan budaya daerah mereka sendiri.

Festival Pacu Jalur merupakan contoh nyata bahwa budaya dapat menjadi daya tarik utama. Dengan demikian, daerah yang memiliki potensi budaya unik harus turut berperan dalam mempromosikannya. Melalui kegiatan ini, masyarakat juga lebih terbiasa untuk mengapresiasi berbagai macam budaya yang ada di Indonesia. Kesukaan masyarakat terhadap acara seperti ini menunjukkan bahwa tradisi dan kebudayaan masih memiliki tempat yang penting di hati warga.

Baca juga Berita lainnya di News Page