Generasi Muda Diajak Bermedsos bijak: Medsos Sebagai Cermin Reputasi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ruang digital saat ini tidak hanya menjadi wilayah untuk hiburan, melainkan juga menjadi tempat penting untuk membentuk pendapat publik dan citra diri seseorang. Oleh karena itu, generasi muda diharapkan untuk menjadi lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial.

“Media sosial tidak hanya berfungsi sebagai platform berbagi pengalaman, tetapi juga sebagai cermin yang membentuk citra serta mempengaruhi opini masyarakat,” kata Sunardi dalam pernyataan tertulis pada Rabu (20/8/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sunardi di depan 180 mahasiswa Polteknaker saat kegiatan Studi Pengenalan Kampus Terapan Awal (SPEKTA) 2025 bagi mahasiswa baru Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker), Selasa (19/8) lalu di Jakarta.

Dengan jumlah internet user di Indonesia yang mencapai 212 juta orang dan 143 juta pengguna media sosial per awal 2025 (menurut laporan We Are Social & Meltwater), Sunardi mengingatkan bahwa di balik kemudahan digitalisasi, ada juga tantangan berat seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan perundungan siber.

Hoaks tidak hanya merupakan hal yang lucu dan sejenak, tetapi bisa merusak reputasi, memecah belah masyarakat, dan bahkan mengakibatkan masalah hukum. “Apa yang kita tulis dan bagikan saat ini akan tetap ada dalam catatan digital lima tahun ke depan. Jadi, jangan hanya menjadi konsumen informasi, tetapi jadikan diri sebagai pembuat konten yang positif,” katanya.

Sunardi mendorong mahasiswa sebagai generasi digital native untuk selalu memeriksa keakuratan informasi melalui situs pemeriksa fakta, tidak mudah terpengaruh oleh judul sensasional, serta mempertahankan etika komunikasi di dunia maya. “Jejak digital kita sekarang akan menjadi identitas utama di masa depan. Gunakanlah dengan bijaksana, karena dunia kerja, pendidikan, dan masyarakat akan menilai kinerja kita dari jejak digital ini,” tambahnya.

Terkait penyalahgunaan media sosial di kalangan remaja dan mahasiswa, seperti penyebaran informasi palsu dan ujaran kebencian, peringatan ini sangat relevan. Mahasiswa, sebagai calon generasi pemimpin, diharapkan untuk menggunakan media sosial bukan hanya sebagai media interaksi, tetapi juga sebagai sarana menimbulkan perubahan positif.

Lewat SPEKTA 2025, Poltekenerja memperkuat literasi digital bagi mahasiswa baru. Keahlian ini menjadi salah satu aset penting agar mereka tidak hanya ikut tren, tetapi juga mampu membangun jejak digital yang sehat dan bermanfaat. Acara ini mengusung tema Preparing Generation Leaders with Integrity, Driven by Collaboration, and Committed to Change, yang menekankan tiga poin utama: integritas dalam penyampaian informasi, kerjasama dalam menciptakan lingkungan digital yang sehat, dan komitmen pada perubahan di era perkembangan teknologi yang sangat cepat.

Tidak ada yang terlalu kecil untuk bangkit. Setiap langkah bijak di dunia maya bisa menjadi fondasi untuk masa depan yang lebih baik. Jangan biarkan jejak digital menjadi beban, tetapi jadikan sebagai senjata untuk menciptakan perubahan positif.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan