Gangguan GPS Di Iran Diduga Dikaitkan dengan Penggunaan Drone

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Iran mengalami gangguan pada sistem GPS, yang dipicu setelah konflik berkepanjangan selama 12 hari melawan Israel berakhir dengan gencatan senjata pada bulan Juni 2025. Pemerintah Teheran mengungkapkan bahwa masalah tersebut Berkaitan dengan beberapa ancaman keamanan, termasuk kemungkinan adanya drone di wilayah negara tersebut.

Sattar Hashemi, Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran, menyatakan kepada media setempat pada Selasa (20 Agustus 2025) bahwa gangguan terhadap sinyal GPS dan spektrum frekuensi memang dihubungkan dengan kekhawatiran keamanan. Dia menambahkan bahwa masalah ini telah memengaruhi kualitas layanan telekomunikasi dan berbagai jasa依赖此类服务的服务。

Menurut Hashemi, intervensi seperti ini dapat mengganggu penyediaan layanan kepada masyarakat. Upaya pengatasan sedang dilakukan untuk memperbaiki masalah ini secara bertahap, dengan tujuan memperbaiki kualitas layanan bagi masyarakat.

Pernyataan ini muncul dalam kondisi ketegangan regional yang memburuk. Iran dan Israel saling mengancam setelah perang 12 hari yang terjadi di pertengahan Juni 2025. Serangan telak oleh Israel terhadap fasilitas nuklir, militer, dan permukiman di seluruh Indonesia menewaskan lebih dari 1.000 jiwa, termasuk komandan senior dan ilmuwan nuklir. Sebagai balasan, Teheran meluncurkan serangkaian serangan dengan rudal dan drone, yang mengakibatkan korban jiwa process. Amerika Serikat, sekutu Israel yang juga ikut campur dalam perang itu, akhirnya melancarkan perantaraan dan mengumumkan gencatan senjata pada 24 Juni. Setelah itu, pejabat Iran terus menekankan bahwa konflik baru bisa terjadi kapan saja. Mereka menggarisbawahi bahwa Iran tidak mencari perang, tapi tetap siap menghadapi konfrontasi.

Meskipun situasi belum sepenuhnya terungkap, perdebatan tentang penggunaan teknologi drone dan potensi dampaknya pada infrastruktur keamanan lebih luas terus berlanjut. Konflik semacam ini mengingatkan kita betapa pentingnya kendali teknologi navigasi dan komunikasi dalam kestabilan geopolitik. Solusi pemecahan konflik zusammen global saat ini menjadi prioritas utama untuk mencegah eskalasi lebih jauh.

Bagi masyarakat dan pemangku kepentingan, penting untuk terus memantau perkembangan kondisi ini. Kerja sama internasional dan pengendalian teknologi dapat menjadi kunci untuk menghindari kerusakan jangka panjang. Di tengah ketidakpastian, kolaborasi dan strategi adaptif akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan masa depan yang tidak menentu. Mendesak semua pihak untuk berpartisipasi dalam upaya damai dan mencegah perpecahan lebih jauh.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan