Bitcoin Anjlok Menjelang Ucapan Jerome Powell

dimas

By dimas

Pasar kripto mengalami penurunan pada perdagangan Selasa (19/8) pagi, terutama terlihat pada Bitcoin, Ethereum, hingga Dogecoin yang semuanya berada dalam zona merah.

Menurut data Coinmarketcap, Bitcoin (BTC) mengalami penurunan lebih dari 1,12% dalam 24 jam terakhir dan merosot 2,27% sepanjang pekan ini. Harga BTC saat ini mencapai level US$ 113.000 atau sekitar Rp 1,83 miliar (asumsi kurs Rp 16.218 per dolar).

Sementara itu, Ethereum (ETH) bertransaksi di harga US$ 4.200 atau sekitar Rp 68,24 juta. Cardano (ADA) mengalami penurunan 3,84% dengan harga US$ 0,92, Solana (SOL) berharga US$ 179, XRP di level US$ 3, dan Dogecoin (DOGE) tercatat di US$ 0,21.

Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global menurun menjadi US$ 3,8 triliun atau sekitar Rp 61,74 kuadriliun dalam 24 jam terakhir. Indeks Sentimen Pasar Kripto (Crypto Fear and Greed Index) menunjukkan kondisi netral dengan kecenderungan waspada pada level 53.

Indodax mengaitkan penurunan harga kripto dengan sentimen pasar yang melemah sebelum pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, yang diperkirakan memberikan sinyal kebijakan moneter Amerika Serikat. Tambahan tekanan datang dari regulator keuangan Korea Selatan yang baru saja memerintahkan bursa kripto lokal untuk menghentikan layanan pinjaman kripto.

Keduanya meningkatkan kecemasan investor tentang stabilitas pasar regional. Dari sisi on-chain, tercatat aktivitas signifikan dari investor besar atau “whale” dan institusi.

Data menunjukkan 12.000 BTC dikirim ke bursa, yang dianggap sebagai tanda investor besar mengambil untung. Namun, di sisi lain, ada akumulasi terus-menerus dari treasury perusahaan. Contohnya, Metaplanet menambahkan 775 BTC senilai sekitar US$ 93 juta, sementara MicroStrategy membeli tambahan 430 BTC.

Antony Kusuma, Vice Presiden Indodax, menyatakan bahwa kombinasi sentimen ini menandakan dinamika pasar yang kompleks. Jika deposit besar dari whale terus meningkat, ada kemungkinan munculnya kepanikan di kalangan investor ritel.

Sebaliknya, akumulasi oleh perusahaan publik dianggap sebagai faktor penopang jangka panjang, meskipun efeknya terbatas pada jangka pendek. Pasar kripto cenderung bereaksi lebih cepat terhadap sinyal kebijakan makroekonomi dibandingkan instrumen lain. Penurunan harga saat ini mencerminkan sikap investor yang menahan posisi sambil menunggu kejelasan dari bank sentral Amerika.

Antony menjelaskan bahwa deposit besar ke bursa dari whale seringkali memicu volatilitas jangka pendek. Jika tren ini berlanjut, investor ritel mungkin terdorong melakukan aksi jual.

Namun, akumulasi oleh institusi justru menunjukkan keyakinan kuat terhadap nilai Bitcoin dalam jangka panjang. Perbedaan antara perilaku trader jangka pendek dan strategi perbendaharaan jangka panjang membuat dinamika pasar Bitcoin semakin kompleks.

Antony menambahkan bahwa meski pembelian oleh institusi memberikan fondasi jangka panjang, dampaknya terhadap harga tidak langsung terasa dibandingkan dengan tekanan jual dari whale. Saat ini, pasar berada di titik keseimbangan antara aksi ambil untung whale dan strategi akumulasi institusi.

Meski demikian, kondisi pasar saat ini bisa menjadi momentum bagi investor jangka panjang. Strategi seperti dollar-cost averaging dinilai membantu menghadapi volatilitas tinggi. Penurunan altcoin seperti ETH, ADA, dan SOL saat ini dianggap bagian dari pola rotasi pasar.

Investor cenderung mengalihkan likuiditas ke aset yang dianggap lebih aman ketika volatilitas meningkat. Pola ini tidak berarti altcoin kehilangan potensi, melainkan refleksi sikap konservatif sementara.

Secara historis, volatilitas kripto tinggi justru membuka ruang bagi inovasi. Di tengah tekanan harga, disiplin manajemen risiko menjadi penting. Transparansi bursa juga menjadi kunci menjaga kepercayaan publik.

Setiap fase koreksi biasanya diikuti oleh lahirnya tren baru. Investor yang mampu melihat peluang di balik volatilitas akan lebih siap menghadapi perubahan siklus berikutnya.


Data Riset Terbaru: Menurut analisis terbaru dari CoinGecko, tren penurunan harga kripto pada 2025 ini dipengaruhi oleh faktor-maktor eksternal seperti peraturan baru dari pemerintah dan ketidakpastian politik global. Namun, data juga menunjukkan bahwa investasi institusi terus berkembang, yang menandakan keyakinan jangka panjang terhadap kripto.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Ketika pasar kripto mengalami volatilitas, penting untuk membedakan antara reaksi jangka pendek dan tren jangka panjang. Investor yang fokus pada akumulasi gradual dan manajemen risiko cenderung lebih bernasib baik dalam kondisi pasaran tidak stabil ini.

Kesimpulan: Pasar kripto saat ini menunjukkan dinamika yang kompleks, tetapi ini juga buka peluang bagi investor yang cermat. Dengan strategi yang matang dan pengetahuan yang baik, Anda bisa menavigasi volatilitas ini untuk mendapatkan manfaat jangka panjang. Ingat, setiap koreksi adalah peluang untuk belajar dan menyesuaikan strategi Anda.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan