Waterhub, startup teknologi air Indonesia, mengumumkan telah menggarap modal awal dari Archipelago VC bersama The Radical Fund. Jumlah investasi tidak terungkap. Dana tersebut akan dialokasikan untuk mengembangkan operasional, meningkatkan produksi peralatan, memperkuat tim kerjanya, serta mengoptimalisasi teknologi penyaringan air yang lebih hemat.
Kemunculan Waterhub didasarkan pada fakta bahwa sekitar 192 juta warga Indonesia belum memiliki akses air bersih, sementara 14 juta lainnya masih kurang memiliki sanitasi yang layak. Situasi ini membuat masyarakat bergantung pada botol air sekali pakai, yang menggerakkan industri senilai hampir US$10 miliar tiap tahun dan menambah masalah polusi plastik serta emisi.
Waterhub menyediakan solusi melalui jaringan dispenser dan sistem penyaringan besar yang mampu mengubah air pipa, air hujan, air tanah, bahkan air laut menjadi air minum layak. Teknologi ini diklaim dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan biaya distribusi.
“Waterhub tidak hanya tentang menyediakan air, tetapi juga tentang keadilan lingkungan, kesehatan masyarakat, dan membangun ketahanan komunitas,” kata Lyonda Huwaidi, CEO Waterhub.
Sejak diluncurkan resmi tahun 2024, Waterhub telah memasang 36 unit filtrasi, terdiri dari 32 dispenser komunal dan 4 sistem Heavy Duty, untuk klien di sektor kebugaran, F&B, dan perhotelan. Perusahaan berambisi lebih dari 100 pemasangan baru tahun ini dan total 2.000 unit pada 2029.
Setiap unit dilengkapi dengan teknologi osmosis balik, pemantauan IoT, dan opsi pembayaran lewat aplikasi. Waterhub mengoperasikan model bisnis bayar-per-pakai dan berlangganan yang menjadikan harga jualnya terjangkau dengan margin keuntungan tinggi.
Pada 2025, perusahaan menargetkan memproses lebih dari 21 juta liter air, mengurangi penggunaan jutaan botol plastik sekali pakai. Proyeksi 2029 menunjukkan potensi penurunan lebih dari 16.500 ton limbah plastik dan penghematan lebih dari 300.000 ton emisi COâ‚‚.
Nicolo Castiglione, Managing Partner Archipelago VC, menyatakan bangganya mendukung visi Waterhub. “Model yang skalabel ini tidak hanya menjawab tantangan iklim dan kesehatan publik, tetapi juga menjadi peluang bisnis yang strategis,” katanya.
Alina Truhina, Managing Partner The Radical Fund, menilai kombinasi keahlian teknis dan visi sistemik Waterhub menjadi keunggulan untuk pertumbuhan cepat dan berkelanjutan di Asia Tenggara.
Selain Indonesia, Waterhub juga menargetkan ekspansi regional. Area ini diprediksi akan menghadapi kesenjangan 40% antara pasokan dan permintaan air pada 2030. Oleh karena itu, perusahaan memprioritaskan kemitraan strategis, termasuk dengan produsen air kemasan, untuk mempercepat adopsi solusi mereka di kawasan.
Dengan solusi inovatif dan pendanaan yang solid, Waterhub siap memainkan peran penting dalam mengatasi krisis air global. Melalui teknologi dan model bisnis yang berkelanjutan, perusahaan ini tidak hanya menyediakan air bersih, tetapi juga kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat. Bergabunglah dalam gerakan untuk air yang lebih hijau dan berkelanjutan, karena setiap langkah kecil bisa membuat perbedaan besar.
Baca juga Info Terbaru lainnya di Info terbaru.
